Akhirnya, Saya dan anak-isteri pun tertawa ,setelah saya dan isteri sadar. Barangkali Om Adi duduk pada tanda silang,karena tidak bisa membedakan warna hitam pada tanda silang dengan lantai keramik masjid yang berwarna putih itu,seakan-akan tidak ada tulisan atau tanda silang. Karena Om   Adi memang buta warna.
Isteri Om Adi memang pernah menceriterakan tentang suaminya yang tidak bisa membedakan warna baju seragam kantornya. Pernah pada suatu hari isterinya tidak berada di rumah karena ke luar daerah,Om Adi menyiapkan sendiri pakaian seragam kantornya. Akibatnya seharusnya yang  diapakai baju seragam  warna coklat untuk pasangan celana seragam  warna coklat,tapi malah yang diapakai baju seragam berwarna putih.
Barangkali bagi seseorang yang buta warna perlu melaporkan diri kepada pengurus masjid atau pihak Instansi Pemerintah atau Swasta, yang memberi tanda silang sebagai jarak antara orang yang satu dengan lainnya,pada kursi atau bangku pada ruang tunggu atau ruang pelayanan publik kantornya. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahpahaman antara yang membuat peraturan/penegak peraturan dengan yang melaksanakannya.
Kemudian tidak akan terjadi lagi ,seakan-akan protokol kesehatan mandul  berhadapan dengan orang semacam Om Adi.