Sahjudan namanya seorang guru SMP di Kota saya, di sebuah Ibu Kabupaten pulang dari  dari Banjarmasin karena ada suatu urusan di sana. Sebelum sampai rumah, kira-kira sekitar 1 jam baru sampai ke rumah, dia menelpon isterinya yang berada di rumah.
"Ma , saya sudah mau sampai, sekitar 1 jam lagi saya tiba di rumah. Tolong belikan obat parasetamol, badan saya terasa panas!" Perintah Sahjudan kepada isterinya
"Iya Pah. Tapi bagaimana ini, jangan jangan virus korona. Apa tidak langsung ke rumah sakit saja?"Jawab isterinya sekaligus memberitahu dugaannya dan  bertanya.
Sayang Sahjudan tidak dapat menanggapi apa yang dikatakan isterinya,karena sinyal Handphone keburu hilang.
Begitu tiba di rumah Sahjudan tidak diperbolehkan masuk.
"Jangan masuk dulu!. Jangan jangan Papah terpapar covid-19. Nah tes dengan  ini saja . Coba papah cium baju ini!" Perintah Isteri Sahjudan seraya mengambil tumpukan baju kotor yang belum sempat dicuci ,agar menciumnya.
Ternyata tumpukan baju itu, kata Sahjudan , berbau masam atau bau keringat. Akhirnya mereka berduapun menyimpulkan bahwa Sahjudan tidak terpapar Covid-19 karena salah satu ciri seseorang yang terpapar covid-19 adalah  hilangnya indera perasa atau penciuman.
Sahjuhdan pun diperbolehkan masuk dan melepaskan rindu sepuas puasnya .
Deteksi dini covid-19 dengan biaya murah meriah .
Tapi dengan salah satu ciri kita 'kan tidak dapat menyimpulkan seseorang terpapar covid-19, penyebab penyakit lain 'kan bisa juga membuat indera penciuman terganggu, misalnya seperti pilek barangkali.
Ada ada saja Sahjudan dan isterinya.