Mohon tunggu...
Alamsyah
Alamsyah Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Opini

Mahasiswa UIN Syarief Hidayatullah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kemiskinan dalam Perspektif Islam

16 Desember 2021   00:23 Diperbarui: 16 Desember 2021   00:34 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Pixabay.com

Kita pasti tau kemiskinan itu merupakan salah satu masalah sosial dimasyarakat, salah satu faktornya itu keterbatasan lapangan kerja dan juga pengangguran menjadi faktor yang tidak asing dalam kemiskanan. Kemiskinan kondisi dimana seseorang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya dan mengembangkan kehidupan yang bermatrabat.

Dapat kita lihat di Indonesia setiap tahun kemiskinan selalu bertambah biasanya itu didaluhui oleh surplus sumber daya manusia, usia remaja yang memsuki usia kerja, karen keterbatasan lapangan pekerjaan maka dampaknya itu pada pengangguran yang berimplikasi pada kemiskinan rakyat.

Kemiskinan memang tidak asing didengar oleh telinga kita dan terlihat oleh mata kita, pasti disekeliling kita juga ada orang yang membutuhkan bantuan kita untuk membeli makan atau minuman tetapi kita sering tidak sadar akan hal tersebut. Sebagai seorang muslim kita harus dapat berbagi dan memberi bantuan terhadap sesama karena harta kita tidak seluruhnya punya kita.

Kemiskinan bukanlah suatu kenikmatan, melainkan satu bentuk ujian hidup. Dengan kemampuan dan potensi yang kita punya, kemiskinan harus diupayakan untuk dihindari, dan apabila kemiskinan tetap terjadi, harus dihadapi dengan sabar, tawakkal dan dilalui dengan usaha (ikhtiyâr) untuk melepaskan diri dari kemiskinan.

Adapun yang saya ketahui bahwa islam mengajarkan kita untuk mengatasi kemiskinan dengan bekerja karena sangat penting untuk kita mencari pekerjaan, dalam pekerjaan tersebut kita akan mendapatkan uang dan bisa memenuhi kebutuhan kita. Ada juga zakat, dimana zakat mempunyai tujuan yaitu untuk mencukupi kebutuhan orang-orang miskin.

Oleh karena itu, dengan solusi tersebut kita dapat berfikir bahwa kemiskinan tidak lah tetap tetapi bisa diubah dengan diri kita sendiri, dan juga membuka pola pikir untuk mulai membangun rasa kesadaran diri dan mencegah terjadinya kemiskinan serta memaksimalkan hasil pendapatan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun