Pilpres telah berlalu.. Tetapi polarisasi masyarakat semakin kukuh. Ada apa ini? Apa penyebabnya?Â
Sentimen SARA, politik identitas, atau apapun namanya itu telah memporakporandakan ketentraman negeri ini.Â
Tak bisa di pungkiri, kemajuan tekhnologi komunikasi seperti smartphone ikut andil merusak pola pikir masyarakat kita yang mudah terprovokasi hoax.Â
Ketika hoax telah berakar di pikiran kita ia bagaikan kentut yang menggerogoti akal sehat kita. Hoax bagai kentut tak berwujud yang mempengaruhi perilaku kita sehari-hari.
Mencari sumber hoax sangat susah karena bagaikan menuduh siapa yang kentut di dalam lift yang penuh sesak? Sungguh menyebalkan mencium bau kentut busuk tetapi kita tidak bisa tahu siapa yang kentut karena semua orang tutup hidung saling tuduh tidak mau ada yang mengaku siapa yang kentut.
Tapi dari pola tersebut kita bisa ambil hikmah nya bahwa masyarakat atau rakyat kita memang butuh pendidikan agama yang benar, butuh sekolah sebagai benteng penangkal hoax. Karena hoax banyak memakan korban orang-orang bodoh yang selalu berpikir praktis.Â