Mohon tunggu...
Arafah Nisa Clara Maharani
Arafah Nisa Clara Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Saya adalah mahasiswa semester 4 yang memiliki kesibukan untuk mencari pengalaman dan pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Financial

Negosiasi Perdagangan Bebas Indonesia-Uni Eropa

7 Juni 2025   16:06 Diperbarui: 7 Juni 2025   16:06 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Setelah hampir satu dekade perundingan, Indonesia dan Uni Eropa (UE) berada di ambang penyelesaian Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa kedua pihak telah sepakat untuk menyelesaikan isu-isu yang tersisa dan siap mengumumkan kesimpulan substansial dari negosiasi pada akhir Juni 2025. 

Negosiasi IEU-CEPA dimulai pada tahun 2016 dengan tujuan meningkatkan akses pasar, investasi, dan kerja sama pembangunan berkelanjutan antara Indonesia dan UE. Pada tahun 2024, total perdagangan bilateral mencapai $30,1 miliar, dengan Indonesia mencatat surplus sebesar $4,5 miliar. 

Isu-isu Kunci dalam Negosiasi

  1. Regulasi Deforestasi UE: UE mengesahkan regulasi yang melarang impor produk terkait deforestasi, seperti minyak sawit, yang mempengaruhi ekspor utama Indonesia. Indonesia menganggap regulasi ini memberatkan petani kecil dan menyebutnya sebagai "imperialisme regulasi". 

  2. Larangan Ekspor Nikel Mentah: Indonesia melarang ekspor nikel mentah untuk mendorong hilirisasi domestik. UE menantang kebijakan ini di Organisasi Perdagangan Dunia, menimbulkan ketegangan dalam negosiasi. 

  3. Akses Pasar dan Investasi: UE mendorong liberalisasi sektor jasa dan perlindungan investasi, sementara Indonesia berhati-hati untuk melindungi industri domestik dan mempertahankan kedaulatan regulasi. 

Negosiasi menghadapi tantangan dari perubahan politik di UE, termasuk perombakan kabinet yang mempengaruhi kelangsungan negosiator. Namun, kedua belah pihak menunjukkan komitmen untuk menyelesaikan perjanjian, dengan Indonesia berharap perjanjian ini dapat meningkatkan investasi dan diversifikasi pasar ekspor di tengah ketidakpastian perdagangan global. 

Penyelesaian IEU-CEPA akan menandai langkah penting dalam hubungan ekonomi Indonesia dan UE, membuka peluang baru untuk perdagangan dan investasi. Namun, keberhasilan implementasi perjanjian ini akan bergantung pada kemampuan kedua belah pihak untuk menavigasi isu-isu sensitif dan memastikan bahwa kepentingan semua pemangku kepentingan, termasuk petani kecil dan komunitas lokal, terlindungi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun