Mohon tunggu...
Ika Maria- (Pariyem)
Ika Maria- (Pariyem) Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Melesat dari kenyamanan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Semut Angkat Ulat

20 September 2010   08:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:06 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_263336" align="alignleft" width="300" caption="kalah/ menyerah (iko lensa)"][/caption]

Wah, bunga iris berwarna jingga itu sangat cantik. Mekar dan saat sore muncul mulailah menguncupkan mahkotanya yang belang-belang mirip macan tutul. Ini bunga cantik nian melebihi wanita yang tercipta di dunia. Lekuk tubuh yang melengkung menggiurkan untuk disentuh oleh semut. Setahu saya, bunga itu dikerumuni kumbang, seperti lagu yang liriknya “kumbang-kumbang di taman”.

Semut-semut yang nongkrong di tempat terdalam dalam bagian bunga. Berkubang. Namun, setelah 20 menitlah lebih sedikit semut itu turun ke bawah menemui tanah. Sesudah berkencan dengan bunga iris yang penuh kecantikan. Bergiliran dengan mengangkat ulat. Ulat yang hidup dengan makan daun bunga iris.

Mungkin saja ulat itu sudah lelah naik turun tanaman bunga iris. Hingga terkapar lesu dan lemah Merayap untuk memakan daun. Menggembungkan perut yang lembut. Aduh, ulat mengapa kau lemah. Bukankah lebih besar body mu dibandingkan semut-semut itu. Bisa lelah, lemah, lesu atau lalai.

“Binatang kecil mampu mengangkat binatang yang lebih besar dibanding dirinya”.mungkin memang semut itu binatang yang gesit, bekerja keras, dan ringan badan. ayo maju, ojo kalah mbek semut-semut kecil itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun