Warga +62 tengah memberdayakan budaya antri yang sangat kompak. Jika waktu itu Para emak-emak yang antri ingin membeli minyak goreng.
Sekarang di Bulan Juni budaya antri kembali heboh oleh anak yang akan mendaftar Sekolah SMA setiap daerah harus melewati Aplikasi Ponsel dan ada jadwal tanggal pengajuan konfirmasi akun, pengumpulan berkas, pendaftaran dan pengumuman diterima menunggu sampai tanggal 4 Juli.Â
Pengalaman adik ipar yang tengah mendaftar sekolah waktu pengumpulan berkas di Sekolah. Astaufirallahalazim, seharian dia ngantri sampai nomor ratusan siswa yang mendaftar di Negeri.Â
Eh, pas hari tanggal pendaftaran di akun dia gagal di pilihan Zonasi sekolahnya. Hadeh, ribet Sekolah di Negeri. Akhirnya memilih Sekolah di Swasta, di SMK dan memilih jurusan Farmasi tanpa harus melalui Aplikasi ponsel.
Sekarang Para Bapak Antri membeli bensin Pertalite. Bayangkan saja peraturan awal, jika membeli bensin ada larangan tidak memboleh menyalakan ponsel. Kok, sekarang justru beli bensin harus lewat aplikasi ponsel.
Bukan tak ingin mematuhi perubahan pemerintah. Hanya saja coba dengar keluh kesah para warga +62 yang dari kalangan menengah ke bawah. Memiliki ponsel yang daya penyimpanannya sedikit. Buka aplikasi sampai lodingnya berjam-jam.
Bagaimana reaksi yang menunggu di belakang? Kesal, pastinya.Â
Namun, di saat saya membaca informasi secara detail aplikasi MyPertamina. Peraturan ini baru dibuka tahap 1 akan berjalan dibeberapa Kota saja.Â
Ngelus dada saya, saat di situ tidak ada Kota Pemalang diberlakukan di sana. Peraturan itu belum berjalan di Kota saya. Entah, tahun depan. Bagaimana?
Semoga Perubahan dalam membeli bensin Pertalite lewat aplikasi di Kota saya, jangan sampai ada peraturan seperti ini. Selain ribet juga dan akan lama mengantrinya.
***
Pemalang, 1 Juli 2022