Tanggal pertama di bulan Mei, Lasih mengecek tagihan listrik, air dan jaminan kesehatan di dalam aplikasi gadget. Seperti biasa, sebagai kewajiban ibu rumah tangga itu hal yang lumrah. Lasih sudah tak lagi bekerja. Kegiatan mengatur keuangan suami harus ia jalani sepenuh hati. Aturan main uang suami adalah uang istri, sedangkan uang istri merupakan milik sendiri.
Tagihan listrik masih batasan wajar. Lasih cukup melunasi nota pembayaran. Ia terkejut setelah lanjut ke pembayaran air, bagian itu tertera barisan angka yang membludak. Mencekik leher begitu erat, Lasih berteriak, "Mas... Mas!"
Rano yang sedang menenun sarung panik, bergegas menuju istrinya.
"Ada apa, Dik?"
Lasih menunjukkan tagihan air di layar gadget.Â
"Masya Allah," Rano ikut terkejut.
Bagaimana mungkin tagihan bisa naik tujuh kali lipat? Yang biasanya pemakaian minimum 9 bisa sampai 52. Sedangkan pemakaian air jarang. Terlalu sering mati dari sumber PT.Â
"Mesti komplen ini," protes Rano yang langsung disetujui oleh Lasih.Â
"Paling tidak langsung ke kantor menemui petugasnya. Secepatnya di hari Senin," Rano ingin mendengar langsung jawaban dari sana, "jika nantinya disuruh bayar..."
Lasih menyela, "Mending dicabut saja ganti pemakaian air sanyo."