Mohon tunggu...
Muhammad Akram Djazuli
Muhammad Akram Djazuli Mohon Tunggu... Freelancer - Aktif menulis di bewaramulia.com

Suka damai dan cinta tanah air.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Usamah bin Zaid: Sahabat Nabi yang Sangat Dicintai Rasulullah SAW

17 Maret 2020   10:20 Diperbarui: 17 Maret 2020   10:26 3584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Iva Prime from Pexels

Lalu Hadhrat Usamahh (ra) bercerita: "Ada ganjalan dalam hati saya sehingga menyampaikan peristiwa tersebut kepada Rasulullah (Saw). Rasulullah (saw) bertanya: 'Apakah kamu tetap membunuhnya bahkan setelah ia mengucapkan (kalimah syahadat)?' Saya menjawab: 'Ia mengucapkan hal itu semata-mata agar tidak dibunuh.' Rasulullah saw berkata:

'Sudahkah kamu membelah dadanya sehingga kamu tahu dia benar-benar mengucapkan Kalimah Syahadat atau tidak?'

Hadhrat Usamah berkata: "Hadhrat Rasulullah saw mengulangi kalimat tersebut berkali-kali sehingga saya berharap supaya saya tidak menjadi orang Islam sebelum hari itu. Saya bersumpah sejak saat itu bahwa saya tidak akan membunuh siapapun yang mengucapkan kalimah syahadat."

Sesorang tidak boleh menghakimi Satu pelajaran berharga, seandainya ini diterapkan maka akan tercipta kedamaian di dunia.

Menjadi Panglima Islam Termuda

Selagi usianya sekitar 18 tahun beliau telah dipercaya oleh Rasulullah saw untuk memimpin pasukan Islam yang akan menghadapi pasukan Romawi, hal itu menjadikan beliau sebagai panglima Islam termuda.

Di kalangan kaum musliumin tersiar desas-desus keberatan mereka terhadap putusan ini. Mereka mengangap tidak tepat mengangkat seorang pemuda yang masih muda belia seperti Usamah bin Zaid untuktuk memimpin suatu pasukan yang di dalamnya ada tokoh-tokoh Muhajirin dan Anshar.

Bisik-bisik ini sampai ke telinga Rasulullah. Beliau pun menyampaikan, "Sebagian orang mengecam pengangkatan Usamah Bin Zaid sebagai panglima. Sebelum ini mereka juga telah mengecam pengangkatan ayahnya. Walau ayahnya itu layak menjadi panglima !Dan Usamah pun layak untuk jabatan itu!"

Ketika bala tentara sedang bersiap-siap menunggu perintah berangkat, Rasulullah jatuh sakit dan kondisinya makin memburuk. Hingga akhirnya yang terburu pun terjadi Rasulullah wafat. Pasukan itu pun kembali ke Madinah.

Abu Bakar Shidiq terpilih dan dilantik menjadi khalifah. Ia memerintahkan supaya meneruskan pengiriman tentara di bawah pimpinan Usamah bin Zaid. Wasiat ini dijunjung tinggi  oleh Abu Bakar.

Khalifah Abu Bakar memanggil Usamah lalu menyuruhnya supaya menyiapkan diri untuk berangkat untuk menghadapi pasukan Romawi sebagaimana yang diperintahkan oleh Rasulullah sebelum wafat.

Pada saat itu kembali muncul keberatan dan usulan-usulan dari para sahabat lainnya, akan tetapi Khalifah tidak bergeming. Beliau tetap teguh dalam pendiriannya, memberangkatkan pasukan itu sebagaimana yang diperintahkan oleh Rasulullah saw.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun