Kampanye politik menggunakan komunikasi persuasif melalui akun Twitter @aniesbaswedan bertujuan untuk mendapatkan dukungan dengan membangun komunikasi yang sesuai dengan rencana. Salah satu strategi yang digunakan adalah dengan mengunggah kegiatan Anies Baswedan secara masif, yang meliputi penjelasan mengenai kegiatan dan rekam jejaknya. Tujuan dari unggahan ini adalah untuk mempengaruhi pendukung potensial dengan menunjukkan kinerja dan prestasi Anies Baswedan.
Dari hasil penelitian, terungkap bahwa unggahan dari akun Twitter @aniesbaswedan memiliki kualitas yang baik, terutama yang berkaitan dengan kegiatan dan rekam jejak Anies Baswedan. Ini dapat membangun kepercayaan terhadap Anies Baswedan, terutama di kalangan masyarakat di luar Jakarta yang mungkin tidak langsung merasakan dampak dari kebijakan Anies Baswedan. Rekam jejak ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk mendukung potensi Anies Baswedan sebagai calon presiden pada tahun 2024.
Akun Twitter @aniesbaswedan secara rutin melakukan unggahan, rata-rata dua hingga tiga kali sehari. Isi unggahan meliputi beragam informasi, seperti kegiatan politik, rekam jejak, ucapan pada momen-momen tertentu, retweet dari akun lain yang relevan, dan verifikasi terhadap informasi yang beredar untuk menghindari hoaks. Semua ini bertujuan untuk menarik perhatian dan membangun kredibilitas di antara pengikutnya.Penggunaan Twitter oleh Anies Baswedan, terutama di kalangan Generasi Z, telah membantu membangun citra positifnya. Generasi Z aktif berinteraksi dengan unggahan tersebut, memberikan like, komentar, dan retweet, sehingga membuat Anies Baswedan menjadi topik yang hangat dibicarakan. Paradigma yang dibangun melalui unggahan-unggahan tersebut menciptakan pandangan positif terhadap Anies Baswedan, mencakup rekam jejaknya yang kuat, perannya dalam pembangunan Jakarta, kepribadiannya yang intelektual dan berintegritas, serta keterlibatannya dalam realitas sosial.
Meskipun demikian, ada juga pendapat yang menyuarakan kekhawatiran terhadap akun Twitter @aniesbaswedan, yang dianggap terlalu berusaha membangun citra positif Anies Baswedan meskipun masih banyak program yang belum terealisasi.
