Mohon tunggu...
Muhammad Akmal Latang
Muhammad Akmal Latang Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Melihat hidup ini dari perspektif sendiri, bukan mata orang lain

Kebaikan dan niat baik jangan dilihat darimana sumbernya !

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Komitmen Prabowo dalam Pembangunan Pangan

17 November 2018   06:30 Diperbarui: 17 November 2018   07:22 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo bersama petani. Foto: indokolom.com

Sekali pun masih dalam perdebatan yang cukup gencar tentang mana yang lebih penting antara ketahanan pangan dan kemandirian pangan, namun sebagai bangsa yang pernah mendapat anugerah swasembada beras dari FAO, tentunya kita tetap sepakat bila kedua mazhab perpanganan diatas dapat kita wujudkan secara bersamaan.

Selain itu, ada baiknya bila kita tidak menjebakan diri pada pertentangan yang tidak produktif dan berkesudahan. Mau ketahanan pangan atau kemandirian pangan yang lebih utama kita tidak kekurangan bahan pangan. Kita tidak dilanda krisis pangan. Yang tak kalah pentingnya, kita harus berjuang habis-habisan agar hasrat untuk mewujudkan swasembada lima komoditas strategis bahan pangan dapat diraih dalam kurun waktu yang sesegera mungkin.

Per definisi ketahanan pangan" dimaknai sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta halal sesuai dengan yang dipersyaratkan atau tidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.

Sedangkan kemandirian pangan sendiri diartikan sebagai kemampuan negara dan bangsa dalam memproduksi pangan yang beraneka ragam dari dalam negeri yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup sampai di tingkat perseorangan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat.

Bila kita cermati kedua pengertian di atas, lalu kita kaitkan dengan suasana yang tengah tercipta sekarang, rasanya kita belum mampu mewujudkan kedua kondisi tersebut dalam kehidupan nyata di lapangan. Jangankan untuk dapat "tahan pangan" dan "mandiri pangan", sekedar untuk meraih swasembada pangan pun kita masih kesusahan. Beras, jagung, kedelai, daging sapi, dan gula terekam masih harus kita impor, karena ketidakmampuan produksi dalam negeri mencukupi kebutuhan masyarakat.

Kondisi yang demikian mestinya segera kita akhiri. Kita tidak boleh terus-menerus menggantungkan diri terhadap impor. Kita harus selalu ingat atas apa-apa yang pernah disampaikan Bung Karno ketika peletakan batu pertama pembangunan Gedung IPB di Bogor. Saat itu, Bung Karno mengatakan pangan rakyat adalah mati hidupnya suatu bangsa. itu alasannya, kita tidak boleh main-main dengan urusan pemenuhan pangan bagi rakyat.

Kita juga meminta agar pemerintah tidak memandang sebelah mata dalam pembangunan pangan di negeri ini. Sebab, sekalinya kita salah dalam menerapkan sebuah kebijakan, maka persoalan yang kita hadapi bukan cuma terkait dengan orang per orang, namun ujung-ujungnya bakal berakibat fatal bagi nasib bangsa secara keseluruhan.

Pangan tidak mungkin terlepas dari kehidupan, tanpa bahan pangan, kehidupan manusia bakal terganggu. Dalam kalimat vulgarnya dapat saja dikatakan bahwa tanpa pangan maka tidak ada kehidupan. Kecintaan suatu pemerintah terhadap rakyat yang dikelolanya, sebetulnya dapat ditelaah dari kepeduliannya dalam memberi perhatian yang serius terhadap pemenuhan ketahanan pangan masyarakatnya.

Pemerintah pasti akan memperhatikan ketersediaan dan cadangan pangannya. Disini, upaya menggenjot produksi agar mampu swasembada tentu akan dijadikan prioritas dalam kebijakan-kebijakan yang ditempuhnya. Pemerintah juga akan memberi perhatian terhadap sistem dan mekanisme distribusi pangan yang merata ke seluruh wilayah dan daerah dengan tingkat harga pangan yang terjangkau oleh rakyat.

Sisi distribusi dan harga pangan ini merupakan bagian penting dari terciptanya kekokohan ketahanan pangan suatu bangsa. Yang tidak kalah pentingnya juga adalah soal konsumsi dan keamanan pangan. Pemerintah Tetap akan berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi konsumsi warga masyarakatnya.

Dalam hal ini, langkah untuk menganekaragamkan pola makanan rakyat, menjadi sesuatu yang mendesak manakala diketahui ada ketergantungan terhadap satu jenis komoditas pangan. Sedangkan, keamanan pangan sendiri perlu ditangani secara serius karena hal ini akan berakhir pada tingkat kesehatan masyarakat. Sebuah pemerintahan yang mampu menjalankan spirit yang demikian dapat dipastikan bahwa ketahanan pangan rakyatnya bakal kokoh dan kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun