Mohon tunggu...
Akmal Husaini
Akmal Husaini Mohon Tunggu... Wiraswasta - suka menjaga kebersihan

kebersihan sebagian dari iman. Karena itulah jadilah pribadi yang bersih

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Jangan Siakan Ramadan, Jauhkan Tindakan Yang Dibenci dan Kesombongan Diri

26 Maret 2023   05:43 Diperbarui: 26 Maret 2023   05:45 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan - www.islamicity.org

Umat muslim baru saja memasuki bulan Ramadhan, bulan dimana mereka diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa. Bulan Ramadhan merupakan  bulan yang sangat istimewa selain penuh berkah dan ampunan, setiap amal kebaikan akan dilipatdandakan pahalanya dibanding bulan-bulan lainnya. Belum lagi pahala bagi orang yang berpuasa, karena untuk amalan puasa Allah SWT sendiri yang akan memberikan pahalanya, sebab amalan puasa adalah ibadah khusus untuk-Nya.

Sebagaimana hadis berikut; "Setiap amalan kebaikan anak Adam akan dilipatgandakan menjadi 10 hingga 700 kali dari kebaikan yang semisal. Allah 'Azza wa Jalla berfirman (yang artinya): "Kecuali puasa, amalan tersebut untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya" (HR. Muslim).

Ketika menjalani ibadah puasa, kita disuruh bersabar, ada tiga jenis kesabaran yang kita lakukan dalam ibadah puasa, yaitu sabar dalam melakukan ketaatan kepada Allah, sabar dalam menjauhi hal yang dilarang Allah dan sabar terhadap takdir Allah. Pahala kesabaran itu tidak terbatas.

Allah Ta'ala berfirman, "Sesungguhnya orang-orang yang bersabar itu diganjar pahala oleh Allah tanpa batasan" (QS. Az Zumar: 10). Oleh karena itu orang yang berpuasa akan mendapat ganjaran tanpa batas.

Begitu mulia derajat orang yang berpuasa karena tujuan ibadah puasa itu sendiri adalah untuk meraih derajat taqwa. Namun tidak sedikit orang yang gagal dalam menjalankan ibadah puasa, tidak memperoleh derajat taqwa, yang diperoleh dari ibadah puasa hanya lapar dan haus semata. Puasa tidak menjadikan imannya aktif membentuk dirinya konsisten dalam beribadah (istiqomah), berakhlak baik dan senantiasa menjauh dari dosa dan kemaksiatan.

Mengapa hal itu bisa terjadi? Sebab masih banyak manusia yang tidak sabar dan tidak bisa mengendalikan hawa nafsu, yang mereka tahan hanya hawa nafsu untuk makan dan minum saja.

Andaikata mereka menahan hawa nafsunya pun hanya ada yang sampai berbuka puasa saja, ada pula yang memahami bahwa puasa itu adalah pengendalian hawa nafsu selama bulan Ramadhan saja, lalu setelah Ramadhan mereka kembali dikendalikan oleh hawa nafsunya.

Padahal sejatinya Ramadhan adalah sarana latihan bagi diri selama sebulan penuh untuk bersabar dan menahan segala hawa nafsu seperti merasa benar sendiri, amarah, egois, sombong, rasa benci, intoleransi, intimidasi, anarki dan segala kemaksiatan. 

Jika ingin meraih derajat taqwa, sudah seharusnya kita bersabar dan menahan diri dari segala hal yang dilarang oleh Allah SWT. Tidak saja mampu menahan haus dan lapar, tapi juga harus mampu menahan mulut, mata, telinga, tangan, dan anggota tubuh lainnya dari perbuatan yang dapat mengurangi atau menghilangkan pahala puasa.

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Puasa bukan sekadar menahan diri dari makan dan minum saja, puasa adalah menahan diri dari perkataan sia-sia dan keji.' (HR Baihaqi dan Al-Hakim).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun