Mohon tunggu...
Akmal Husaini
Akmal Husaini Mohon Tunggu... Wiraswasta - suka menjaga kebersihan

kebersihan sebagian dari iman. Karena itulah jadilah pribadi yang bersih

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nusantara, Keberagaman dan Persatuan

29 Januari 2022   07:30 Diperbarui: 29 Januari 2022   07:40 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bhinneka Tunggal Ika - jalandamai.org

Berbicara tentang konsep Nusantara, tentu tidak bisa dilepaskan dari konsep kerajaan ketika itu. Dan salah satu kerajaan yang cukup diperhitungkan adalah kerajaan Majapahit. 

Kerajaan ini merupakan salah satu kerajaan besar yang berhasil menaklukkan hampir semua wilayah di Nusantara, seperti diantaranya Sulawesi, Kalimantan, Sumatera dan Jawa. 

Begitu juga dengan kerajaan Mataram, yang menjadi poros maritim dunia karena mempunyai pengaruh besar di Nusantara, khususnya di Jawa. Masih banyak lagi kerajaan besar seperti Singasari, Kutai, Tarumanegara dan Sriwijaya yang menjadi kejayaan dari Nusantara ketika itu.

Nusantara sendiri terdiri dari banyak keberagaman. Latar belakang yang melekat pada masing-masing kerajaan, masyarakat hingga tradisinya pun, bisa berbeda-beda. Namun mereka tetap bisa hidup berdampingan satu dengan lainnya. Keberagaman itu kemudian terus berlanjut di era yang lebih modern. 

Para pendahulu negeri ini juga tidak pernah menghilangkan keberagaman yang memang merupakan anugerah dari Tuhan. Untuk menjaga keberagaman itu dibuatlah Pancasila, yang terbukti bisa merekatkan keberagaman tersebut tanpa harus saling mengedepankan egonya.

Keberagaman yang berkembang sejak dulu, kemudian bisa disatukan dan berkembang dalam konsep negara kesatuan republik Indonesia. Konsep itulah kemudian bisa kita rasakan hingga saat ini. 

Jadi, keberagaman itu merupakan keniscayaan dari Nusantara dan Indonesia kini. Keberagaman merupakan anugerah yang wajib dijaga dan dilestarikan. 

Jika kita melihat perkembangan yang terjadi saat ini, keberagaman seringkali dijadikan sumber persoalan oleh kelompok radikal, karena ingin menggantikannya dengan konsep khilafah. Ini artinya, keberagaman menjadi karakter negeri ini akan hilang.

Karena itulah, dalam memaknai keberagaman harus diimbangi dengan literasi yang kuat. Masyarakat dulu mungkin literasinya belum sebagus dengan masyarakat saat ini, namun mereka bisa menanggalkan ego sektoralnya. 

Mereka bisa berdampingan untuk mewujudkan mimpi yang lebih bermanfaat. Jika masyarakat dulu bisa menjalankan hal tersebut, kita yang hidup di era sekarang juga harus bisa mewujudkan hal tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun