Mohon tunggu...
Akmal Husaini
Akmal Husaini Mohon Tunggu... Wiraswasta - suka menjaga kebersihan

kebersihan sebagian dari iman. Karena itulah jadilah pribadi yang bersih

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Setop Penyebaran Virus Kebencian di Masa Pandemi

13 Juni 2020   02:45 Diperbarui: 13 Juni 2020   08:13 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pandemi - jateng.suara.com

Seperti kita tahu bersama, saat ini Indonesia masih menghadapi masa pandemi covid-19. Sudah lebih dari 3 bulan pandemi ini berlalu, ribuan orang telah terpapar, ribuan orang telah meninggal. Per 10 Juni 2020, telah ada penambahan 1.241 kasus baru dengan total terkonfirmasi 34.316 kasus. Sedangkan orang yang dirawat mencapai 20.228 kasus, meninggal 1.959 dan sembuh 12.129. Lalu, jumlah yang terus meningkat inilah yang kemudian memicu munculnya pihak-pihak tertentu yang ingin menyebarkan virus negatif. Salah satunya virus khilafah, yang terus menyebarkan bibit kebencian, provokasi dan berita bohong.

Tak dipungkiri, di masa pandemi ini, penyebaran bibit kebencian masih terus terjadi. Bahkan di awal pandemi, hoaks masih terus bermunculan, beberapa orang juga ditangkap aparat keamanan karena terbukti menyebarkan berita bohong dan melakukan provokasi. Jika dipikir secara logika, kok bisa-bisanya di masa pandemi masih saja sempat mencari kesalahan dan menyebarkan kebencian dan kebohongan.

Mari kita lebih jeli dan cerdas dalam menyikapi setiap informasi yang ada. Jangan dengan mudah percaya terhadap setiap informasi yang berkembang. Virus kebencian hanyalah akan menjauhkan diri dari silaturahmi. Ingat, di masa pandemi ini kita harus tetap saling sinergi, saling menguatkan bukan saling melemahkan atau menyalahkan. Jika ada kebijakan pemerintah yang dinilai kurang tepat, kritiklah yang solutif. Bukan kritikan yang didasarkan pada berita bohong.

Mari sebarkan pesan positif, yang bisa memberikan kekuatan. Kebencian yang berlebihan hanya akan memicu amarah yang tak berkesudahan. Jika amarah tak terkendali, dikhawatirkan hanya akan melemahkan imun dan tanpa disadari menjadikan kita abai terhadap esensi di masa pandemi ini, yaitu sosial distancing, cuci tangan, menggunakan masker dan lain sebagainya.

Esensi dari pembatasan sosial berskala besar (PSBB), ataupun new normal yang diwacanakan akan segera diberlakukan, adalah dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Protokol kesehatan ini juga harus dipadukan dengan pikiran yang jernih, bukan pikiran yang terkontaminasi oleh pesan kebencian. Ingat, kita adalah masyarakat Indonesia, yang sangat mengedepankan rasa toleransi dan tolong menolong antar sesama.

Mari kita saling introspeksi. Di masa pandemi ini kita semua dianjurkan untuk menggunakan masker dalam setiap aktifitas. Mulut harus ditutup. Bisa jadi ini merupakan peringatan, bahwa selama ini kita sangat banyak bicara. Kita terlalu sering menebar kebencian, provokasi dan segala macamnya. Dan sekarang Tuhan memberikan pandemi dan masker, agar kita diam dan mengurangi segala bentuk virus kebencian tersebut. Salam, jaga kesehatan.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun