Mohon tunggu...
Akhmad Yaslim
Akhmad Yaslim Mohon Tunggu... Jurnalis, Pengusaha, Desain Grafis

Suka nulis dari lulusan SMK, aktif komunitas milis semakin menambah ilmu, pengen kuliah double major

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pulau di Aliran Begawan Solo

11 April 2011   06:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:55 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
laskarmengare.blogspot.com

Pulau adalah sebidang tanah yang lebih kecil  yang dikelilingi air. Konvensi PBB tentang Hukum Laut Internasional tahun 1982 (UNCLOS ’82) pasal 121 mendefinisikan pulau (Ingg.: island) sebagai "daratan yang terbentuk secara alami dan dikelilingi oleh air, dan selalu di atas muka air pada saat pasang naik tertinggi". Dengan kata lain, sebuah pulau tidak boleh tenggelam pada saat air pasang naik. Implikasinya, ada empat syarat yang harus dipenuhi agar dapat disebut sebagai 'pulau', yakni[1]:

  • memiliki lahan daratan
  • terbentuk secara alami, bukan lahan reklamasi
  • dikelilingi oleh air, baik air asin (laut) maupun tawar
  • selalu berada di atas garis pasang tinggi.

Berkaitan dengan definisi pulau diatas ada hal yang menyangkut dengan sisi goegrafis  aliran begawan solo yang membentang dari hulu di wilayah solo-jawatengah hingga bermuara di gresik-jawatimur.sisi itu berada di utara kota gresik,daerah itu bernama desa itu mengare. Daerah mengare mempunyai tiga kelurahan yang ikut kecamatan bungah - gresik  ini merupakan tempat yang cocok untuk budidaya perikanan mulai dari ikan bandeng sampai kepiting bakau.selain itu desa ini ada cerita legenda akibat letak geogafis yang berdeda dengan daerah di sepanjang begawan solo. dari  foto ini : [caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="laskarmengare.blogspot.com"][/caption] Cerita adanya sesosok ular naga yang sangat besar di daerah ini menjadi cerita rakyat penyebab terjadi keanehan letak geografis yang patas di sebut sebagai pulau mengare .daerah ini di kelilingi oleh air begawan solo yang berasa payau, untuk menjakau desa ini kita akan di hubungan oleh dam yang sudah di matikan untuk menghalau agar air begawan solo tidak meluap ke kota gresik. Ada pun cerita lain yang mengambarkan  sang pangeran menemui ajalnya, serta mati dalam posisi melingkar. Mayat ular jelmaan pangeran inilah yang dipercaya menjadi Pulau Mengare. Legenda ini dipercaya sebagai latar belakang mengapa ada beberapa istilah yang digunakan di Mengare yang sama dengan bahasa Jawa-nya orang Solo, padahal letak Solo sangat jauh dari Mengare. Namun dalam faktor alami yang mengakibatkan adanya pulau mengare masih belum ada ilmuan yang mau menelitinya lebih dalam.apa kurang tertarik atau takut  sama si "naga" . sampai jumpa di lain kesepatan bila ada ojek lewat hehehehe MENGARE

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun