Guru, apa yang ada dibenak kita tiap kata tersebut diucapkan? Sosok yang penuh kehangatan, dedikasi dan tujuan mulia dalam memajukan pendidikan. Dengan tugas dan tanggung jawab yang demikian besarnya, sudah selayaknya kemakmuran dan kesejahteraan guru diperhatikan dan disubsidikan seadil mungkin. Peran seorang guru dalam tatanan sosial sangat vital, sebagai pendidik yang mengampu perkembangan intelektual dan emosional seorang murid, peran guru tidak boleh kita pandang sebelah mata.
Salah satu program yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengapresiasi dan menyantuni para guru adalah sertifikasi. Program seritikasi sangat signifikan dalam meningkatkan kemakmuran guru-guru di Jakarta. Tiap 4 bulan sekali sepanjang tahun sertifikasi dapat dicairkan di BUMN-BUMN yang menyalurkan dana terkait.
Signifikansi dan implikasi dari sertifikasi cukup besar, besaran gaji guru yang semula berjumlah 9 juta meningkat sampai angka 14 juta. Peningkatan ini menunjukkan perbaikan dalam sistem pelayanan dan jasa publik. Bidang pelayanan publik dan jasa membutuhkan kesinambungan antara penghasilan dan kemampuan. Besar harapan Pemprov DKI program sertifikasi ini akan sejalan dengan peningkatan kinerja dan etos kerja dari para guru.
Peningkatan kualitas kinerja coba ditingkatkan Pemprov dengan cara mengintegrasikan antara Guru Sekolah Negeri yang berstatus  PNS (Pegawai Negeri Sipil) dengan Guru di sekolah Swasta. Penyatuan kerja ini dinaungi dalam Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Badan ini berfungsi dalam menyalurkan dan menyatukan Guru Swasta dengan Guru Negeri. Alasannya, demi memakmurkan seluruh guru di Jakarta, guru sekolah swasta pun harus diperhatikan kemakmurannya.
Pemerataan kemakmuran guru di Jakarta menunjukkan konsistensi dan komitmen Pemprov DKI dalam membina kualitas pendidikan di Jakarta. Mutakhirisasi Manusia dan Infrastruktur terkait pendidikan sudah dilakukan oleh Pemprov DKI. Hal inilah yang patut kita sebut kemajuan dan persamaan hak di bidang pendidikan Ibukota.