Mohon tunggu...
Akhmad Mukhlis
Akhmad Mukhlis Mohon Tunggu... Dosen - Gandrung Sepak Bola, Belajar Psikologi

4ic meng-Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Lethologica, Alasan Kita "Mati Kata" Saat Bicara

6 November 2020   15:46 Diperbarui: 7 November 2020   09:03 1426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lethologica atau fenomena ujung lidah mungkin saja sering kita rasakan| Sumber: SIphotography via Kompas.com

Semakin banyak waktu yang kita habiskan untuk mencoba mengingat sebuah kata yang hilang di ujung lidah, maka semakin besar kemungkinan kita akan kesulitan

Menjelaskan dan menjawab semua hal yang kita tahu tentu menyenangkan. Apalagi hal tersebut adalah hal yang sangat mudah, atau bahkan baru saja kita sampaikan beberapa waktu sebelumnya. 

Namun, terkadang kita 'mati kata', merasa tahu namun tidak secuil kata-pun keluar dari ujung lidah. Kita tahu kita mengetahui hal tersebut, namun informasi yang begitu dekat tersebut terasa sulit untuk kita ungkapkan. 

Ini tentu membuat kita jengkel, frustrasi atau bahkan merasa naif. Sambil memegang pipi, menggaruk kepala atau mendongak ke atas, kita berusaha menjawab.

"Hmmm...anu, apa itu"

"Padahal baru aja tadi tak sebut dengan Tono...itu.."

"Apa namanya, pokoknya diawali huruf P" dan masih banyak lainnya yang kita lakukan.

Tentang lethologica

Nyaris! Fenomena tersebut mungkin saja sering kita rasakan, atau mungkin banyak teman kita juga mengalami persis di depan kita. Psikologi menyebutnya sebagai lethologica atau fenomena ujung lidah (tip of the tongue), sebuah perasaan yang menyertai ketidakmampuan sementara untuk mengambil informasi dari ingatan. 

Fenomena ujung lidah merupakan proses verbalisasi yang biasanya sederhana entah bagaimana digagalkan oleh blok mental yang mengganggu. Ini merupakan hal menarik dalam psikologi, terutama tema memori.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun