Mohon tunggu...
Akhmad Husni Romansyah
Akhmad Husni Romansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarata

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemuda Pancasila Sebagai Kekuatan Politik Dalam Pemilu 2024

8 Desember 2021   11:28 Diperbarui: 10 Desember 2021   14:32 903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo sebagai anggota kehormatan Pemuda Pancasila. Sumber foto instagram.com/mpnpemudapancasila

Sudah menjadi hal yang lumrah dalam kehidupan kita mendengar eksistensi Pemuda Pancasila (PP) yang selalu menarik perhatian masyarakat. Organisasi Pemuda Pancasila yang digagas pertama kali sejak 28 Oktober 1959, oleh mantan Kepala Staf Angkatan Darat Abdul Haris Nasution. Pada awal pembentukannya sesuai yang tertulis di kanal resmi Badan Pelaksana Kaderisasi Pemuda Pancasila, yaitu bertujuan untuk membantu menumpas kejahatan terhadap negara seperti tindakan makar dan pengaruh paham komunisme yang pada masa itu dijalankan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Ormas Pemuda Pancasila yang saat ini dipimpin oleh Japto Soelistyo Soerjosoemarno sudah memiliki ratusan ribu hingga jutaan anggota resmi yang hampir tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Bahkan Ketua Umum Pemuda Pancasila menargetkan 10 juta anggota yang akan tercapai di tahun 2024.

Dengan begitu, Pemuda Pancasila tidak dapat dipandang sebelah mata dalam pengaruhnya di sosial masyarakat termasuk pengaruh Pemuda Pancasila dalam pergerakan politik Indonesia. Lalu dengan anggota yang terbilang sangat banyak tersebut, apa pengaruh Pemuda Pancasila dalam kontestasi politik di Indonesia dan bagaimana Pemuda Pancasila berperan dalam perpolitikan di Indonesia?

Ilustrasi Pemilu. Sumber foto Freepik.com/Freepik
Ilustrasi Pemilu. Sumber foto Freepik.com/Freepik

Kontestasi pemilu 2024 sudah terasa sangat panas di antara para kalangan politisi maupun para pendukungnya yang bersaing menaikan elektabilitas demi harapan sebuah kemenangan pada pemilu 2024 nanti. Baliho besar yang terpampang para wajah politisi tersebar luas di sepanjang jalan, menandakan bahwa para politisi yang ingin maju dalam pemilu 2024 sudah gencar memainkan strategi politiknya termasuk mendekati ormas-ormas yang memiliki jumlah anggota sangat banyak di Indonesia.

Sehingga akan menjadi hal wajar bila ada politisi yang mendekati ormas besar termasuk Pemuda Pancasila demi tujuan untuk mendapatkan dukungan dari ormas tersebut. Solidaritas Pemuda Pancasila bukan hanya sekedar cerita belaka, namun itu sungguh nyata sehingga politisi akan memanfaatkan kesempatan ini demi mencari dukungan politik.

Ormas Pemuda Pancasila sudah sangat lekat dengan para pejabat publik. Sesuai dari yang tercantum dalam Surat Keputusan Majelis Pimpinan Nasional Ormas Pemuda Pancasila Nomor: 045.A2/MPN-PP/VII/2020, tertulis nama pimpinan MPR RI Bambang Soesatyo menjadi Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila pada masa kepengurusan 2021-2024. Tidak hanya itu, nama Zainudin Amali yang kita ketahui menduduki kursi Menteri Pemuda dan Olahraga, juga tercatat sebagai Wakil Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi.

Presiden Joko Widodo juga tidak lepas sebagai bagian dari Pemuda Pancasila. Tahun 2019 dalam acara Musyawarah Besar X Pemuda Pancasila, Presiden Joko Widodo ditetapkan sebagai anggota kehormatan Pemuda Pancasila. Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga menyusul diangkat menjadi anggota kehormatan dan anggota luar biasa Pemuda Pancasila pada acara tersebut.

Diangkatnya para pimpinan negara tidak lepas dari dukungan Pemuda Pancasila terhadap mereka, pada pemilu 2019 lalu Pemuda Pancasila sudah mendeklarasikan dukungan politiknya kepada pasangan Jokowi dan Ma'ruf untuk maju di pemilu 2019 sebagai calon presiden dan calon wakil presiden Indonesia.

Dukungan tersebut adalah buah dari hasil usaha Jokowi untuk mendekati salah satu organisasi masyarakat terbesar di Indonesia. Pemuda Pancasila memainkan perannya sebagai suatu kekuatan politik dengan pengaruh jumlah anggota yang tersebar di seluruh Indonesia, sehingga dianggap mampu mendorong elektabilitas politisi yang didukungnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun