Mohon tunggu...
Akhmad FaThur
Akhmad FaThur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ikatlah ilmu dengan tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

BISMILLAH

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Pandemi terhadap UMKM di Daerah

10 September 2021   06:00 Diperbarui: 10 September 2021   07:05 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Akhmad  Fathurrokhman

210503110049

Perbankan Syariah

PENGARUH PANDEMI TERHADAP UMKM DI DAERAH

Akhmad Fathur


     Bila dilihat dipermukaan seakan Kabupaten Kendal tidak nampak potensinya. Tetapi bila dilihat di kehidupan masyarakatnya ternyata cukup dinamis. Tidak hanya kuat dibidang agama saja, tetapi telah menyimpan daya juang tinggi terutama yang dipelopori oleh ibu-ibu rumah tangga dan melalui kegiatan PKK tingkat kelurahan dan desa. Mereka bergerak di industri rumahan, usaha Micro/Kecil maupun Pedagang Kaki Lima jumlahnya mencapai 2000 orang. Separuhnya bergerak di sektor UMKM. Sayang dalam musim Pandemi ini mereka nyaris tak bisa bergerak.Terutama di usaha pakaian jadi peminatnya sedikit sekali. Karena kebutuhan masyarakat saat ini lebih mengutamakan makan dan minum daripada yang lain. Hal ini bisa dilihat di pasar tradisional. Pedagang pakaian jadi terlihat sepi pembeli, sedangkan pedagang beras, ikan dan sayur mayur terlihat banyak didatangi pembeli. Sepi dan tidaknya pasar secara ekonomi sebenarnya bukan kerena faktor adanya bencana (covid 19), tetapi karena tidak adanya putaran uang di masyarakat. Bila terjadi putaran uang yang cepat berefek pada menaiknya kekuatan daya beli masyarakat. Disini potensi UMKM dan Industri Rumahan di Kabupaten Kendal memiliki fungsi ganda. Yakni upaya perbaikan ekonomi dan mengurangi angka kemiskinan.Variabel ini sudah menjadi bahan kajian Dinas Perindustrian, Koperasi dan UMKM Kabupaten Kendal yang disampaikan Drs Kuncahyadi, UMKM Kendal itu butuh pendampingan yang bisa membantu mereka dalam masalah membangun market dan peningkatan kualitas produknya.

      UMKM di tingkat kecamatan di kabupaten Kendal akhir-akhir ini sudah mulai ditangani secara serius oleh Relawan dari anggota ASN Kecamatan yang dalam pengamatan wartakadin.com ditemukan di Kecamatan Patebon dan Kecamatan Ngampel. Pionir ini sudah lakukan gebrakannya dalam membangun market melalui Medsos dan Jaringan Komunitas. Pionir UMKM ini dalam membangun jaringan melalui WA, Face Book, Instagram dan Marketplace seperti Shopee atau Tokopedia dll. Demikian cerita ASN Kecamatan Ngampel Yonan kepada wartakadin.com.Jelasnya, di Kendal belum ada pintu masuk untuk mengetahui potensi UMKM Kendal. Atau mereka belum memiliki otlet (ruang pamer), atau pusat promosi UMKM Kendal. Sehingga potensi mereka sulit dilihat oleh masyarakat luas. Hal inilah yang menjadi harapan Yonan kepada bupati Kendal yang akan datang untuk mengangkat mereka lebih dikenal luas. Sementara adanya bantuan modal sebesar Rp 2, 4 juta untuk pelaku usaha micro kecil (UKM) belum berdampak secara signifikan. Karena mekanisme salurannya yang langsung kepada Penerima ini bagi Dinas Terkait di daerah Kabupaten/Kota tidak bisa memantau peruntukannya juga evaluasi.

      Di kabupaten Kendal, tepatnya daerah Patebon terdapat sebuah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Usaha ini berdiri ditengah pandemi berdasarkan kebutuhan konsumen akan kuliner instan. Dengan memiliki banyak varian usaha bakso tersebut menimbulkan banyak perhatian dan pelanggan khususnya daerah kabupaten kendal sendiri. Kebutuhan masyarakat kabupaten kendal khususnya konsumen kuliner sangat membengkak dikarenakan pandemi ini banyak larangan pemerintah yang membatasi jarak dan ruang gerak seluruh masyarakat seluruh Indonesia. Dengan adanya usaha bakso atau usaha mikro kecil menengah ini solusi kreatif bagi konsumen hari ini.

Setelah melakukan diskusi kecil dan sedikit wawancara dengan salah satu narasumber  yang  berperan sebagai pemilik usaha bakso, saya mendapatkan banyak informasi menarik terkait bisnis ditengah pandemi Covid-19 mulai dari segala macam permasalahan yang ada dan bagaimana menciptakan inovasi baru terkait strategi pemasaran.usaha bakso  ini tidak terlalu terdampak dalam segi penjualan,

Selama pemberlakuan pembatasan pergerakan masyarakat (PPKM) Usaha Mikro Kecil Menengah ini harus di tutup total dan tidak mendapatkan pemasukan. Pemilik usaha tersebut mengatakan "untuk konsumen sendiri banyak yang menginginkan produk kita, bakso ini bisa dikatakan worth it dikarenakan harga yang terjangkau sesuai dengan kualitas yang didapatkan. Akan tetapi kita tidak bisa terus melakukan penjualan bakso ini dikarenakan modal dan pemasaran apalagi di jaman pandemi seperti sekarang ini mau jualan susah, kalau bisa jualan kadang tidak bisa balik modal. untuk menjual sekedar bakso bisa saja akan tetapi hal itu akan mempengaruhi loyalitas konsumen kedepannya". Dari penjelasan narasumber sudah bisa dipahami bahwasanya usaha bakso ini terhenti untuk sementara hingga pemasok bahan baku bisa mengirimkan stok terbaru.

Akibat terjadinya masalah pembatasan akses ditengah pandemi covid-19, strategi yang harusnya merangsang perkembangan kemajuan bisnis terpaksa runtuh dikarenakan pemasok bahan baku yang terhenti. Sedikit saran dari saya pribadi bahwasanya pelaku usaha bakso ini harus mempersiapkan banyak relasi pemasok yang siap mensupply bahan baku sehingga tidak terhentinya usaha bisnis. Sebelum melakukan kesepakatan terhadap pemasok, terlebih dahulu harus melakukan riset terkait pemasok itu sendiri. Hal itu merupakan langkah awal bagi pelaku bisnis dalam menjalankan usahanya, setelah mendapatkan banyak data terkait pemasok pelaku bisnis mampu menyaring dan mengelompokkan pemasok prioritas dan pemasok tambahan. Sehingga apabila terjadinya permasalahan seperti ini, pelaku bisnis memiliki opsi pemasok lainnya dan menjalakan usaha bisnis dengan baik. Strategi pemasaran yang diterapkan sudah cukup bagus, akan tetapi lebih baik lagi dengan menggunakan pemasaran berbasis teknologi seperti iklan dan promosi melalui platform instagram dan media sosial lain secara kreatif.

Daftar Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun