"Benarkah jumlah pintunya tidak mencapai seribu? Jika ya, dari mana asal usul nama 'Lawang Sewu'?"tanya salah satu pewawancara kepada warga sekitar Lawang Sewu SemarangÂ
"Seribu Pintu"Meskipun bernama Lawang Sewu, jumlah pintu dan jendela yang ada sebenarnya hanya sekitar 928 buah. Jendela-jendela yang tinggi dan lebar oleh masyarakat Jawa kala itu dianggap sebagai pintu, sehingga munculah sebutan "seribu pintu" untuk menggambarkan jumlah yang sangat banyak.
Sistem Pendingin AlamiBanyaknya pintu dan jendela, serta langit-langit bangunan yang tinggi, berfungsi untuk memaksimalkan sirkulasi udara dan pencahayaan, membuat ruangan tetap sejuk di tengah cuaca panas Semarang.
Kaca Patri IndahGedung utama Lawang Sewu memiliki kaca patri besar buatan seniman Johannes Lourens Schouten. Kaca patri ini menampilkan simbol-simbol Kerajaan Belanda, kemakmuran Jawa, serta lambang-lambang yang berkaitan dengan kereta api.
Bahan BangunanLawang Sewu dibangun menggunakan bata keramik yang pada masanya merupakan simbol kekayaan dan kemakmuran, serta marmer dari Italia untuk lapisan lantainya.
Menara KembarGedung A dihiasi dua menara kembar di bagian atas yang dulunya digunakan sebagai tempat penampungan air dengan kapasitas besar.
Daya Tarik Masa Kini
Setelah direstorasi, kesan angker Lawang Sewu perlahan bergeser menjadi destinasi wisata sejarah yang megah dan terawat.
Museum Perkeretaapian: Pengunjung dapat melihat koleksi benda-benda bersejarah perkeretaapian, seperti mesin hitung kuno, alat komunikasi, dan miniatur lokomotif.
Spot Fotografi: Arsitekturnya yang simetris, lorong-lorong panjang, dan jendela kaca patri menjadi latar belakang foto yang sangat populer. Tersedia juga penyewaan kostum ala noni dan sinyo Belanda.