Mohon tunggu...
Akbar Sidiq
Akbar Sidiq Mohon Tunggu... Mahasiswa - sebagai mahasiswa uin walisongo

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Radiasi Gadget di Masa Pandemi

24 Mei 2021   21:58 Diperbarui: 24 Mei 2021   22:20 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Gadget merupakan salah satu bagian dari perkembangan teknologi yang selalu menghadirkan teknologi terbaru yang dapat membantu berbagai kegiatan manusia menjadi lebih mudah. Gadget di anggap lebih lengkap dari pada alat elektronik lainya karena fungsi dan sifatnya yang berbeda. Pada era sekarang ini, gadget mempunyai perluasan arti. 

Pada masa pandemi begitu banak orang menggunakan gadget dalam dunia pendidikan. Diantaranya adalah untuk menunjang proses pembelajaran. Meski demikian kalau penggunaan gadget ini bisa berdampak positif dan bisa juga berdampak negatif jika salah digunakan. 

Dalam dunia pendidikan, penggunaan gadget sangat membantu khususnya dalam menemukan informasi, sehingga para siswa selalu melibatkan gadget dalam proses belajar. Salah satu manfaatnya dalam pembelajaran adalah dapat melancarkan interaksi antara guru dengan siswa sehingga akan terciptanya proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. 

Banyak anak yang sebelumnya dibatasi jamnya dalam menggunakan gadget, kini menjadi menggunakanya lebih lama terutama untuk sarana pembelajaran di masa pandemi ini. Pada orang dewasa hal yang sama juga dialami, kondisi ini tentu tidak ideal bisa mengakibatkan maslah dalam penglihatan. Hal ini terutama disebabkan radiasi dalam layar gadget tersebut. 

Paparan blue light atau sinar dari gadget, jika digunakan berlebihan/sering semala pandemi ternyata berdampak negatif bagi kesehatan mata. Blue light merupakan sinar biru yang dipancarkan dari layar perangkat digital seperti smartphone, tablet, laptop, atau PC. Sinar biru pada perangkat gadget berfungsi meerangi layar selama digunakan. Nmaun, masyarakat kurang menyadari akan bahaya atau dampak negatif dari apaparan biru yang berlebihan. Tidak hanya berpengaruh pada kondisi mata, teapi juga bisa berdampak pada kesehatan tubuh yang lain.

Umumnya paparan sinar biru dengan panjang gelombang antara 300 hingga 400 nm masih bisa menembus kornea serta diabsorsi oleh iris dan pupil. Namun, jika panjang gelombang antara 415 hingga 455 nm memiliki resiko lebih berbahaya dan bisa menyebabkan gangguan pada penglihatan. 

Selain dari berbagai jenis gadget, sumber alami terbesar dari jenis blue light ini adalah matahari. Beberapa dengan paparan sinar gadget, sinar biru matahari justru dapat meningkatkan suasana hati atau perasaan bahagia seseorang. Akibatnya matapun akan merasa kelelahan, merah, hingga menyebabkan gangguan penglihatan atau minus.

Adapun tips-tips untuk mrminimalisir penggunaan gadget pada masa pandemi ini yang mengharuskan belajar menggunakan gadget lebih lama dari biasanya. Pertama gunakan lapisan pelindung untuk layar gadget pilih jenis yang tidak hanya melindungi layar anda ari debu, kotoran dan goresan tetapi juga pancaran sinar radiasi, terutama blue light dan ultraviolet, kedua tingkat kecerahan layar tidak melebihi kondisi pencahayaan lingkungan tempat belajr dan bekerja, ketiga lakukan pengaturan jarak penglihatan antara mata dengan layar disarankan dalam jarak sekitar 30-40 cm, keempat hindari melakukan pekerjaan dengan menatap layar dalam jarak dekat dengan terus menerus, kelima konsumsi buah dan sayur untuk pemulihan kesehatan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun