Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah 2013 Jelajah Negeri Sendiri 2014 | Best Teacher 2022 Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi ANBK | Penggerak KomBel

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Perpustakaan Berbasis Digital untuk Tingkatkan Minat Baca Kaum Milenial

19 Mei 2022   14:31 Diperbarui: 20 Mei 2022   19:36 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tren digitalisasi perpustakaan semakin berkembang saat ini (Dokpri)

Sudah beberapa bulan yang lalu sejak diresmikannya pojok baca digital di salah satu ruang terbuka hijau (RTH) atau taman kota di Kota Pekanbaru. Tepatnya di RTH Puteri Kaca Mayang yang lokasinya sangat strategis tepat berada di tengah pusat kota.

Kali ini, penulis memiliki kesempatan untuk menengok kembali pojok baca yang satu ini. Kalau kami pribadi menyebutnya dengan perpustakaan mini karena bangunannya minimalis.

Walau begitu, keberadaannya memberikan manfaat yang besar dan maksimalis. Keberadaannya ibarat oasis di tengah fasilitas publik yang menyirami kegersangan minat baca dan kemampuan literasi segenap warga di negeri ini.

Hal yang membuat kami penasaran adalah karena konsep yang diusung dikolaborasikan dengan teknologi atau digitalisasi. Maka sebutlah ia dengan pojok baca digital atau diakronimkan menjadi Pocadi.

pocadi atau kami menyebutnya perpustakaan mini (Dokpri)
pocadi atau kami menyebutnya perpustakaan mini (Dokpri)

Perpustakaan minimalis bertajuk pojok baca digital (POCADI). Semenarik apa sih untuk dikulik? 

Pertanyaan itu selalu mengusik perhatian kami. Sepertinya memang pantas untuk ditelisik.

Jika selama ini kita sering mendengar tentang pojok baca, maka kali ini diberi embel-embel digital. Ekspektasi masyarakat yang tertarik dengan pojok baca pasti akan mengundang antusiasme yang tinggi.

Selama ini, kita memang sudah sering mendengar tentang istilah pojok baca. Khususnya di dunia pendidikan.

Kehadiran pojok baca di lingkungan sekolah menjadi sebuah program inovatif dari guru atau sekolah guna menumbuhkan budaya literasi segenap warga sekolah terutama minat peserta didik.

Di sekolah tempat kami mengajar pun juga demikian halnya. Di setiap kelas sudah ada space yang khusus diperuntukkan sebagai pojok baca. Disediakan buku-buku yang bisa dibaca oleh siswa.

Keberadaan pojok baca yang ada di kelas bukanlah sebagai pelengkap atau pemanis tampilan kelas. Tapi dengan harapan para siswa dapat menumbuhkan dan merangsang minatnya untuk membaca.

Karena menumbuhkan minat baca dan budaya literasi pada siswa atau anak-anak adalah sebuah keharusan yang mengandung banyak kebaikan guna memicu perkembangan pola pikir anak menjadi lebih kreatif dan konstrukif di masa depan.

Upaya Menumbuhkan Budaya Literasi Masyarakat

Kembali kita ke pembahasan mengenai pojok baca digital (Pocadi) tadi. Pojok Baca Digital Pekanbaru kini hadir di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Putri Kaca Mayang.

Kehadirannya sebagai wujud komitmen untuk mengembangkan literasi masyarakat.

upaya menumbuhkan budaya literasi masyarakat (Dokpri)
upaya menumbuhkan budaya literasi masyarakat (Dokpri)

Pojok Baca Digital ini merupakan CSR salah satu perusahaan yang ada di Kota Pekanbaru. 

Pada 5 Januari lalu, Pocadi ini pun telah diresmikan oleh Wali Kota Pekanbaru yang ditandai dengan penandatangan prasasti dan pemotongan pita.

Pocadi ini merupakan salah satu bentuk digitalisasi perpustakaan yang kini menjadi semakin tren dalam dunia literasi, pustaka dan kearsipan.

Pocadi ini berada dibawah naungan Perpustakaan Kota Pekanbaru yang merupakan jaringan Perpustakaan Nasional.

Kehadiran Pocadi di kota Pekanbaru ini merupakan salah satu bentuk layanan perpustakaan yang disediakan untuk mendekatkan perpustakaan dan buku-buku sebagai gudang ilmu ke kepada masyarakat. 

Oleh karena itu, maka disediakanlah Pocadi di RTH Putri Kaca Mayang Pekanbaru.

Apa Saja Keunggulan Pocadi ini?

Berbicara tentang suatu hal yang baru tentu kita akan langsung terlontar pertanyaan di benak kita tentang apa saja keunggulannya Pocadi ini.

Ketika kita mengetahui keunggulan yang ada pasti selanjutnya barulah akan merangsang kita mengenal lebih dekat.

berada di taman kota yang asri (Dokpri)
berada di taman kota yang asri (Dokpri)



Pertama, lokasi yang Strategis. Diketahui bahwa lokasi POCADI ini berada di RTH Kaca Mayang. RTH Kaca Mayang ini pun Pekanbaru ini letaknya sangat strategis karena berada di tengah-tengah jantung Kota Pekanbaru.

Karena lokasi RTH ini yang begitu strategis sehingga banyak sekali masyarakat yang berkunjung kesana sejak pagi hingga sampai malam hari. Baik di hari biasa maupun yang pastinya pada hari-hari libur. Dan RTH ini pun menjadi salah satu titik keramaian warga.

Sedangkan posisi Pocadi pun berada di tengah-tengah dari RTH Kaca Mayang ini. Dengan bentuk bangunan mengusung konsep rumah adat melayu dengan dinding dicat dengan warna putih sehingga cukup mudah terlihat oleh warga atau pengunjung.

Di RTH atau yang sering disebut masyarakat dengan taman kota ini, juga terdapat fasilitas lain seperti arena atau wahana bermain anak, jogging track, amphitheater, toilet umum, serta yang tak ketinggalan adalah wastafel untuk cuci tangan demi menjaga prokes yang ada.


koleksi buku (Dokpri)
koleksi buku (Dokpri)


Kedua, jenis dan jumlah buku yang bisa dibaca. Buku-buku yang bisa dibaca jumlah dan jenisnya cukup beragam. Telah tersedia buku dalam bentuk cetak sebanyak tak kurang 300 judul dengan kategori buku cerita, buku motivasi, buku sejarah, buku tentang life skill, dan buku-buku dengan genre lainnya.

Nah, karena diawal kehadirannya Pocadi di RTH Putri Kaca Mayang ini sudah mencanangkan diri sebagai pojok baca berbasis digital. Maka Pocadi ini menghadirkan layanan perpustakaan digital.


silahkan install aplikasinya (Dokpri)
silahkan install aplikasinya (Dokpri)


Perpustakaan digital ini berbasis android di smartphone yang mana masyarakat bisa membaca buku dalam bentuk digital atau e-book sekitar 8.000 judul buku. Dapat diakses masyarakat dalam keadaan online maupun offline.

Perpustakaan digital ini dapat diakses melalui aplikasi yang bernama iPekanbaru. Silahkan terlebih dahulu kenalan dengannya kemudian install aplikasinya di handphone masing-masing agar anda bisa menyimak e-book yang tersedia didalamnya.



fasilitas wifi (Dokpri)
fasilitas wifi (Dokpri)


Ketiga, fasilitas pendukung yang disediakan. Pocadi di RTH Kaca Mayang Pekanbaru ini dilengkapi dengan fasilitas pendukung untuk pengunjung berupa layanan WiFi untuk akses buku-buku digital atau e-book.

Sedangkan layanan pendukung berupa fasilitas fisik yang terdapat didalam bangunan berbentuk segi empat itu adalah disediakan kursi-kursi bagi yang ingin membaca.



komputer untuk akses bahan bacaan (Dokpri)
komputer untuk akses bahan bacaan (Dokpri)



Disamping bangunan juga ada teras yang bisa dimanfaatkan oleh pengunjung untuk duduk selonjoran dengan dikelilingi pemandangan asri sepertinya nyaman sekali sambil membaca buku.

Bagaimana Tanggapan Masyarakat dengan Kehadiran Pocadi ini?

Tentunya dengan kehadiran pojok baca digital diharapkan masyarakat akan semakin mudah untuk mengakses bahan bacaan di RTH Kaca Mayang ini.

Dengan segala fasilitas yang ada serta didukung dengan fasilitas pendukung seperti yang telah disebutkan diatas.

Apakah masyarakat sudah cukup tertarik untuk membaca?

Dari informasi yang kami peroleh dari petugas bahwa ia menyampaikan keberadaan pocadi ini sudah semakin ramai diketahui oleh masyarakat.

Sudah banyak sekolah-sekolah yang membawa siswanya untuk mengunjungi pocadi ini. Bahkan banyak pula kunjungan dari sekolah yang berasal dari luar kota.

Tujuan utama adanya pocadi ini untuk semakin mendekatkan diri ke masyarakat bahwa perpustakaan saat ini semakin maju dengan adanya sentuhan digitalisasi.

Masyarakat kini bisa membaca buku koleksi perpustakaan secara online melalui aplikasi yang telah diluncurkan.

suasana didalam pocadi (Dokpri)
suasana didalam pocadi (Dokpri)

Kami mengharapkan agar Pocadi ini lebih dikenal secara luas oleh masyarakat. Diharapkan kedepannya diadakan lebih banyak kegiatan-kegiatan literasi yang dilakukan disana.

Sehingga akan memacu semangat dan keinginan masyarakat untuk mau membaca khususnya pada anak-anak dan kaum milenial.

Karena budaya literasi di masyarakat saat ini cukup memprihatinkan. Walaupun kehadiran buku dalam bentuk cetak mulai kurang diminati dan beralih kedalam bentuk e-book.

Sehingga hasrat masyarakat untuk membaca harus senantiasa ditumbuh kembangkan dengan baik. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri ketika arus degradasi zaman yang begitu kencang menerpa.

Padahal untuk kemampuan dasar literasi masyarakat sudah cukup baik. Ditunjukkan dengan kebiasaan-kebiasaan di perangkat handphone berupa membagikan status kabar berita. Bahkan suka memberikan komentar di akun-akun media sosial.

Kebiasan literasi yang positif di dunia maya harus disebarkan kepada khalayak luas. Agar masyarakat dapat melakukan proses pencarian informasi bacaan terkait suatu topik pembahasan.

Dimana dengan kemajuan teknologi saat ini semua bisa diakses melalui gadget atau handphone termasuk bahan bacaan yang berkualitas.

Sehingga masyarakat dapat terus membuka wawasan dan cakrawala yang luas.

petugasnya yang ramah berbagi informasi (Dokpri)
petugasnya yang ramah berbagi informasi (Dokpri)

Sebagai tambahan informasi dari petugas bahwa Perpustakaan Mini dalam bentuk Pocadi ini baru ada di beberapa lokasi se-Indonesia. Diantaranya juga terdapat di Jakarta. Sangat menarik!

Selain Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Pekanbaru yang mengembangkan aplikasi perpustakaan berbasis digital ini. Ternyata kota/kabupaten lain di Riau juga sudah ikut mengembangkan perpustakaan berbasis digital.

Diantaranya adalah aplikasi perpustakaan digital juga dipersembahkan oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten lain di  Riau, seperti iSiak, dan lainnya.

Aplikasi tersebut juga berbasis media sosial yang dilengkapi dengan eReader untuk membaca ebook. Dengan fitur-fitur media sosial kita dapat terhubung dan berinteraksi dengan pengguna yang lain. 

Anda dapat memberikan rekomendasi buku yang sedang Anda baca, menyampaikan ulasan buku serta mendapatkan teman baru. Dengan demikian kita berharap kemajuan dunia literasi semakin menunjukkan tren positif di kalangan para milenial.

Selamat Hari Perpustakaan Nasional. Salam literasi.

== Akbar Pitopang ==

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun