Mohon tunggu...
Akbar Fahmi
Akbar Fahmi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Bercita-cita menulis buku

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Program Mobil Murah Menguntungkan ESEMKA, Pak Jokowi

13 September 2013   15:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:57 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Beberapa hari terakhir beberapa dari kita dibuat semringah dengan munculnya Toyota Agya dan Daihatsu Ayla. Akhirnya ada juga mobil ramah lingkungan dengan harga di bawah 100 juta. Beberapa dari kita yang semringah, semakin gembira dengan kebijakan pemerintah yang bermaksud menghapuskan pajak Barang Mewah untuk mobil murah. Tidak bisa dipungkiri, ada sebagian kaum menengah yang jumlahnya meningkat drastis diuntungkan dengan dinamika ini.

Namun secara ideal, kita melihat bahwa kebijakan mobil murah tersebut tidak sejalan dengan upaya kita bersama untuk mengurangi kemacetan. Insentif pemerintah untuk mobil murah akan semakin meningkatkan jumlah mobil yang dikendarai di jalan, kepadatan mobil akan meningkat dan kemacetan niscaya makin buruk.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jakarta Ir. Jokowi berkomentar bahwa beliau tidak dapat berbuat apapun terhadap kebijakan mobil murah, karena kebijakan pemerintah sudah ditetapkan. Pak Gubernur hanya menjanjikan berbagai program untuk menanggulangi dampak kebijakan mobil murah, contohnya program ganjil-genap dan penambahan armada trans Jakarta yang dijanjikan Gubernur akan berjalan mulai november tahun ini.

Saya kemudian berfikir bahwa sebenarnya kebijakan pemerintah ini akan menguntungkan program mobil Rakyat Esemka yang pernah dikampanyekan pak Gubernur saat masih menjadi Walikota Solo. Mobil Esemka Bima yang tergolong mobil murah dengan harga dibawah 100 juta (Rp 90 Juta) akan lebih mudah diterima pasar bila dihapuskan pajak Barang Mewahnya. Namun saya juga menyadari bahwa program mobil ESEMKA juga sudah jarang diberitakan media. Entah karena programnya mandeg atau karena ada alasan lain.

Apapun yang terjadi, saya hanya berharap bahwa kemacetan di kota besar seperti Jakarta dan Surabaya akan dapat segera tertasi. Amien.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun