Real Madrid akan menjalani pertandingan hidup mati saat menghadapi Paris Saint Germain (PSG) di di Parc des Princes, Paris pada Rabu (7/3/18) pukul 02.30 WIB, dan pasti Madrid singkirkan PSG dari Liga Champions musim ini?
Sebenarnya bukan hal yang luar biasa jika Madrid singkirkan PSG dari Liga Champions mengingat pada leg pertama unggul 3-1, namun pengamat dan penggemar sepakbola masih belum yakin Madrid singkirkan PSG tanpa kesulitan yang berarti.
Apakah karena PSG pada leg kedua babak 16 besar nanti bertindak sebagai tuan rumah? Madrid singkirkan PSG masih diliputi tanda tanya karena pemain PSG berambisi juara Liga Champions musim ini? Ketidakyakinan Madrid singkirkan PSG tadi tak lepas dari mental pemain Madrid yang cenderung tidak stabil.
"Hal terpenting adalah bermain sekuat tenaga sepanjang 90 menit atau lebih. Kami harus memikirkan cara bermain di lapangan. Pemain harus siap menderita untuk meraih hasil positif," kata Zinadine Zidane manajer Real Madrid yang meminta anak asuhnya untuk berkorban di sini (dikutip dari bola.com, 6 Maret 2018).
Meski Madrid sedang mengalami tekanan tinggi saat ini, tapi diperkirakan tim besar seperti Madrid akan lolos dan mampu mengatasi masalahnya tadi.
Jika jalannya pertandingan leg kedua nanti sesuai perkiraan di bawah ini, maka tidak mengherankan apabila Madrid singkirkan PSG dari Liga Champions:
-Zidane cukup memainkan strategi dan taktik standar menghadapi PSG nanti. Pemain Madrid cukup menunggu dan sabar saja memainkan bola.
-Madrid langsung menekan PSG begitu wasit meniup peluit tanda dimulainya babak pertama dengan tujuan membuat pemain PSG panik kecil kemungkinannya taktik ini diterapkan oleh Zidane karena berisiko cukup besar.
-Cenderung menunggu tapi tidak pasif, perkuat lini tengah, terapkan zona marking yang ketat dan lakukan serangan balik secepatnya saat pemain PSG kehilangan bola sudah cukup bagi Madrid singkir PSG dari Liga Champions.
-Jika babak pertama skor sementara 1-0 atau 2-1 untuk keunggulan tuan rumah, Zidane dan pemain Madrid masih boleh tersenyum, apalagi jika skornya imbang atau sebaliknya. Keunggulan tipis atau selisih satu gol di babak pertama tadi akan membuat pemain PSG cenderung lebih bernafsu untuk mencetak gol tambahan, dan Madrid bisa memanfaatkan kurangnya konsentrasi bertahan para pemain PSG di sini.
Madrid singkirkan PSG tidak terlalu sulit sebenarnya dan bisa dilihat dari sisi non teknis juga. Perhatikan saja raut wajah kedua pelatih saat pertandingan sedang berlangsung.