Mohon tunggu...
Afnizar Hasan
Afnizar Hasan Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Saya seorang hamba Allah yang senang membaca juga menulis pengalaman-pengalaman yang mungkin bermanfaat untuk diri saya dan juga untuk para sahabat yang membacanya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Cinta.."

5 Juni 2012   10:29 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:22 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kubaca lagi selembar kertas putih, yang terletak dimeja,hanya bertulisan delapan kata “Aku rindu”, lucu juga rasanya kalaumengirimkan lewat pos hanya selembar kertas surat yang bertuliskan delapan kata singkat dan hanya sebuah tanda tangan, tapi membuat hatiini menjadibahagia, akupun berbisik didalam hati “Aku juga rindu padamu”. Memang sudahtujuh hari kita tidak bertemu, membuat hari-hari ku terasa sepitanpa memandang wajahmu, tanpa mendengar cerita-ceritayang selalu membuat ku tersenyum, tapi aku harus bersabar untuk menantikedatanganmukembali, sampai berakhirnya masa cuti yang diberikan perusahaan tempat kamu bekerja 12 hariselama satu tahun kerja.

Hari ini pagi indah dengan matahari yg mulai bersinar cerah, kulangkahkan kaki dengan semangat dan tak lupa mengucapkan do’a, kepada Allah agar aku selalu dalam lindungan Nya,menuju tempat kerjayg tdk jauh dari tempat aku aku tinggal,sudah dua tahun aku kerjadikotayangjauh dari kampung halaman, tapi aku bersyukur dapat diterima di perusahaan yang katanya menurut hasilsurvey , nomor satu diminati para pemuda pelamar kerjadi Indonesia tercinta ini.

“Assalammualaikum,annisa apakabar,hari ini.....? ”sahabat ku yanggagah ini ini selalu menyapaku dengan kalimat yang tidak pernah berubah setiap harinya, “ Waalaikumsalam, baik , “ jawabku dengantersenyumdan sambil berjalan ke posisitempat duduk ku yangjaraknya tidak begitu jauh dari sahabatku yangnama lengkapnya Muhammad Ikhsan, nama yang baik , sebaik hatinya yang selama ini menjadi tempatmeminta bantuan bila aku mendapat kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan , sekurang-kurangnya saran nya banyak membantu keseharianku, bila pekerjaan ku menumpuk, dialah satu-satu nya orang yang selalu siap membantu , kapan saja aku memerlukan bantuan, bahagia rasanya punya sahabat yang sangat istimewa ini, membuat dunia ku menjadi warna yang indah. “Ternyata, kalau kita bisa melaksanakan tugas yang diberikan perusahaan selesai sesuai target dan perencanaan, rasanya hati ini menjadi lega ya” , kata kupada nya, dia hanya tersenyum, sambil berkata “ ya , iyalah maka nya kalau ada tugas jangan ditunda-tunda, karena kalau pekerjaan yang dilakukan dengan tergesa-gesatidak akan menghasilkan hasil yang baik” seolah-olah ingin mengingatkan ku agar kerja lebih teliti dan tidak tergesa-gesa, aku hanya tersenyum, yah aku tau kekurangan diri ku yaitu selalu ingin cepat selesai dan beban pun terasa lepas, tapi seharus nya aku juga harus teliti apalah arti cepat selesai tapi banyak menimbulkan kesalahan, nah disini lah kelebihan teman kuMuhammad Ikhsan ini , orang nya teliti dan selalu cermat bila mengerjakan sesuatu, kalau aku bekerja satu team dengan nya aku merasa aman, karena dia selalu memeriksa pekerjaan ku dengan teliti, Alhamdulillah ya Allah engkau memberi sahabatyang baik bagi diri ini.

Sore jum’at inijam lima sore aku, sudah sampai dirumah, karena perusahaan ku tempat bekerja bila hari jum’at jadwal pulang lebih cepat dari hari biasanya, lega rasanya setelah mandi badan rasanya terasa segar,tiba-tiba ibu tempat kontrakan ku memanggil “ Annisa.., ada teman yang datang sudah ibu persilahkan masuk diruang tamu “ ibu yang baik ini memang sangat sayang kepadaku walaupun aku hanya menyewa kamar dirumah nya tapi dia menganggap aku sebagai bahagian dari keluarga nya jadi , aku sangat betah tinggal dirumah yang penuh kedamaian ini. Aku pun bergegas keruang tamu, betapa gembira juga kagetnya ternyata orang yang selama ini aku rindukan sudah berada tepat didepanku, karena tidak biasanya dia datang pada sore hari, “ Assalammualaikum” dia menyapa ku terlebih dahulu , “Waalaikumsalam “aku menjawab kembali, rasanya hati begitu senang tapi rasa senang kusembunyikan agar tidak membuat nya tahu perasaan ku yang sebenarnya, diapun berkata “Apakah , ada terima surat dariku,” Aku mengangguk, “ Tapi menurutku itu bukan surat tapi hanya pemberitahuan” kataku , dia pun tersenyum, ”iya begitulah rasanya ,aku rindu untuk cerita – cerita lagi denganmu, walau baru satu hari tidak ketemu ” ucap mu, rasanya perasaan ini begitu melayang jauh ke negeri impian , tahukah kamu aku juga rindu dengan mu, akupun bertanya ,” kenapa cuti nya dipercepat sepertinyabaru 10 hari , masih sisa 2 harilagi” dia cuma tersenyum, yang membuat aku selalu tidak bisa melupakan wajah satu ini, yah senyuman itu.”karena aku ingin cepat ketemu dengan mu “ wah rasanya wajah ini menjadi merah senang dan juga malu , angan pun mulai berpikir apakah dia mencintai ku, atau apakah dia menyukaiku, karena selama iniaku dan dia tidak pernah bercerita tentang perasaan masing , hanya berjalan saja , cerita, senyum, dan pulang, tapi bisa membuat perasaan jadi seperti di negeri antah berantah, yah begitulah hari – hari yang kujalani bersama dhani temanku dengan senyum manis yg selalu membuat aku bermimpi,, walau hanya berkisar satu setengah jam ,karena kebiasaan di tempat ku tinggal seorang tamu laki-laki tidak boleh terlalu berlama-lama, dibatasi untuk bertemu hanya satu setengah jam, tapi aku tidak keberatandengan peraturan seperti itu, karena aku tahu itu semua untuk kebaikan juga, begitulah hari – hari kulalui bersama dhani walau hanya cerita dan tersenyum bersama tapi membuat ku menjadi terhibur, diantara keletihan ku kerja dikantor seharian. Sehingga pada suatu malam aku ingat, hari itu hari senin malam selasa, kebiasaan dhani mengunjungi biasanya setelah sholat Isya tepat nya jam delapan malam, ketika itu aku sedang bersama dhani bertemu dan bercerita tentang apa yg kami alami hari inidiruang tamu, tiba – tiba sahabatku Muhammad Ikhsan datang , dia begitu kaget juga terkejut ketika kuperkenal kan temanku dhani kepadanya , tapi aku melihat ada perubahan dari wajahnya, karena aku, selalu bersama nya hampir setiap hari selama 2 tahun ini, tentu aku tahu , apa artinya wajah nya yang seperti itu, berarti dia sangat tidak suka , dan dia berusaha untuk tenang . “ Maaf Annisa, aku mau, mengasih tahuistri dari bapak Muhammad Adnan meninggal dunia sore tadi” dia berkata, tenang, Bapak Muhammad Adnan adalah atasan langsung aku dan Ikhsan, “ Kalau mau ikut melayat, bisa kumpul bersama teman-teman dikantor kira-kira setengah jam lagi, ditunggu dikantor” Akupun mengangguk, kulihat temanku Dhani,hanya menunduk, “ Kalau kamu mau pergi melayat silahkan aja , Annisa, aku pulang dulu, besok , aku datang lagi “ ucapnya, aku mengangguk, jadilah malam itu aku tidak sempat ngobrol sama dhani.

Keesokan harinya , akupun memasuki ruangan kerja, seperti biasa sahabat ku Ikhsan selalu menyapa “Assalammualaikum, Annisa , apakabar hari ini dengan teman baru mu..?”aku pun menjawab “ Waalaikumsalam, kabar baik , dia bukan teman baruku, jawabku, sedikit kesal, ” dia hanya tersenyum, dan berkata, “ kalau begitu sudah berapa lama kenal dengan nya kenapa tidak pernah bercerita kepadaku” katanya aku hanya berkata pelan, “aku sudah mengenal nya setahun yang lalu disaat ada pameran lukisan, dan dia baik, “ kataku lengkap dengan kalimat baik, biar dia tidak menduga kalau dhani temanku org yg tidak baik, “ Oh iya, apakah dia pernah datang ketempat mu setiap malam minggu…?”

Katanya lebih pelan lagi suaranya, berharap agar aku tidak tersinggung, akupun mulai mengingat-ingat apakah selama ini diapernah datang malam minggu, seperti nya tidak dia, hanya datang pada hari – hari biasa dan tidak pernah sama sekali dimalam minggu, aku menjawab“tidak”, kulihatikhsan mulai menghampiri mejaku, “Annisa, aku kenal kamu hampir selama 2 tahun , ini kenapa kamu sama sekali tidak pernah bercerita tentang dhani temanmu itu, dia tidak baikuntukmu” aku hanya diam, ‘Memangnya ada apa dengan dhani, setahuku dia, baik, sopan dan tidak pernah melakukan hal-hal yg tidak terpuji selama kenal denganku”kataku. “Memang aku tidak terlalu kenal dengannya , tapi aku sering bertemu dengannya dengan perempuan yang selalu berganti, baik dimalam minggu maupun di hari minggu, Annisa kamu gadis yang baik, dan kamu juga tidak pernah keluar dimalam hari, dan juga tidak pernah pergi dihari minggu ketempat2 hiburan, jadi tidak pernah tahu siapa sebenarnya dhani itu”. Aku hanya diam, benar kata ikhsan sejak dua tahun aku tinggal dikota ini aku hanya tahu, kantor , rumah toko buku dan pasar selebihnya kalau tidak ada keperluan aku jarang pergi-pergi dan bila ada liburan sedikit panjang aku selalu pulang kekampung halamanku, tapimengapa bila melihat dhani hati ini begitu berbunga-bunga walau kadang-kadang juga gelisah, tapi kalau aku berada bersama Iksan hati ini merasa tentram dan merasa aman , terlindungi.

Aku jadi teringat kata ibu halimah (ibu yang tempat aku tinggal), “Annisa, bagaimana hubungan kamu dengan dhani sepertinya dia terus menerus bertemu sama kamu selama hampir 1 tahun ini, apakah tidak ingin melanjutkan kehubungan yg serius, kalau sudah cocok dan kalian saling suka bisa dilanjutkan ke jenjang pernikahan saja, tapi kalau ibu lebih senang kamumenikah sama sahabat mu Ikhsan saja, kelihatan dia lebih cocok dengan mu, kamu bisa tanyakan kepada mereka tentang perasaan mereka berduaterhadapmu “ Aku jadi bingung juga, dengan kata- kata iksan dan Ibu Halimah, Iksan mengatakan dhani tidak baik, Ibu Halimah mengatakan iksan lebih cocok, dan yang lebih membingungkan kedua-duanya tidak pernah menyatakan cinta, apakah aku harus menanyakan pada mereka berdua tentang perasaan ini, aku sendiri juga bingung apakah aku cinta dhaniatau juga cinta Ikhsan, kedua-duanya punya kelebihan sendiri-sendiri dan kekurangan sendiri-sendiri, dan seandainya mereka hanya memang ingin bersahabat saja dengan ku bagaimana perasaan hati ini, mungkin malu, atau kecewa.

Ya Allah , kenapa sekarang aku baru menyadari bahwa ternyata mencari Cinta Sejati pada manusia begitu sulitnya, tapi aku juga yakin ya Allah “Malu itu adalah sebahagian dari Iman”, mungkin untuk sementara aku harus berusaha lebih mendekatkan diri kepada mu agar kelak aku diberikan jodoh yang terbaik, karena aku tahu Manusia yang baik ialah yang tidak berdosa karena Cinta Nya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun