Mohon tunggu...
Yunuraji P
Yunuraji P Mohon Tunggu... Penulis - Orang biasa

Warga biasa yang masih berjuang dalam hidup ini

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terima Kasih

22 Maret 2018   14:21 Diperbarui: 22 Maret 2018   14:28 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Apakah ini yang selama ini ku inginkan?"

"Apakah tidak pernah kau lihat bahwa diriku masih mengharapkan dirimu yang selalu menyakitiku?"

"Kenapa pada waktu itu kamu mengambil tindakan yang berbeda?"

"Kapankah aku bisa bertemu dengan mbok warteg yang biasa diutangi dengan mudah?"

Beberapa pertanyaan di benakku kembali datang menyapa silih berganti, bagaikan sebuah pohon di empat musim.

Aku menjawab semua pertanyaan itu karena aku hanya bisa memandang dari balik hiruk-pikuk kendaraan lalu lalang dari sudut mataku dan dengan mulut yang terkatup rapat. Terkadang beberapa kunyahan dan suara 'pletak' menemani indahnya kesunyian malam yang kadang diganggu oleh silaunya cahaya kendaraan.

Aku mengingat kembali saat itu...

Dimana pada malam yang indah, terjadilah sebuah kata-kata sederhana namun mengandung banyak arti bagi orang yang menyiapkan diri untuk menjalani kehidupan yang tak lagi sendiri.

"Maukah engkau menemani seluruh sisa hidupku yang hampa bila tidak ada engkau disisiku?"

'Ah, sungguh masa-masa yang indah...' Suara balon yang pecah kembali menyemarakkan keheningan malam yang tiada henti-hentinya dimulai dari gesekkan dedaunan, seakan memanggil dalam indahnya sebuah buaian setumpuk bantal dan kasur yang menyenangkan.

"Ya! Aku mau" Aku ingin sekali rasanya memeluk seluruh orang yang ada pada saat itu. Namun aku sadar bahwa aku hanya membutuhkan ia saja untuk kupeluk dan tak kan kulepas ia yang kini menjadi satu-satunya dalam hidupku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun