Pandemi covid-19 menjadi bencana global yang mengingatkan kita peristiwa pandemi flu spayol di awal abad 20. Pandemi ini membuat hampir semua orang terkejut dan panik karena telah memporak-porandakan hampir semua sektor baik ekonomi, sosial, dan politik. Tak terkecuali para pemimpin negara dunia, jangankan Indonesia, negara-negara maju aja dibuat tak berdaya sebut saja Italia, Spanyol, Perancis, bahkan negara adidaya Amerika belum menemukan cara efektif untuk menanggulangi bencana pandemi ini.Â
Melihat fenomena pandemi yang diluar dugaan ini, banyak diantara kita bukannya bersikap bijak malah sibuk berdebat di media sosial. Riuhnya media sosial kita diisi dengan saling serang antara pendukung kebijakan Pemerintah dan yang kontra dengan kebijakan Pemerintah. Perdebatan ini tidak hanya semata-mata faktor kesehatan tapi juga faktor sosial bahkan politik.Â
Yang satu kubu pokoknya lockdown, kesehatan yang utama karena nyawa manusia tidak bisa direcovery sedangkan ekonomi bisa direcovery. Kubu yang lain bilang kesehatan tetap utama tapi faktor ekonomi kalo tidak diperhatikan juga akan menjadi bom waktu, banyak perusahan yang rugi yang akhirnya akan PHK karyawannya sehingga banyak pengangguran.Â
Banyak pengangguran akan rawan sosial bisa berakibat penjarahan dan kerusuhan karena Pemerintah juga punya keterbatasan kemampuan untuk menanggung beban ekonomi masyarakat yang terdampak. Belum lagi kubu yang punya agenda politik terselubung atau free rider, dimana krisis ini kalo sampe tidak bisa diatasi oleh Pemerintah akan menjatuhkan kredibilitas Pemerintah di mata rakyat yang bisa berujung pada tuntutan mundur presiden. Bahkan ada yang mengaitkan krisis ini untuk menemukan the real leader untuk persiapaan tahun 2024 yang masih jauh.Â
Apapun keriuhan itu sebaiknya sewajarnya saja jangan berlebihan apalagi sampai menyebar hoak karena menurut menkominfo dalam situasi krisis seperti ini ada sekitar 400 an berita hoak yang bertebaran dii media sosial. Dalam situasi krisis seperti ini apapun kebijakan pemerintah punya potensi untuk gagal tapi kita juga jangan hilang harapan. Semangat....