[caption id="attachment_192061" align="aligncenter" width="432" caption="Ilustrasi/Kampret (Ajie Nugroho)"][/caption] Kok Pemerintah itu hobby banget ya membentuk Satgas, Pansus dan Gerakan. Kata-kata seperti ini selalu muncul kalau ada kebijakan baru. Ada kebijakan penghematan Energi maka muncul pula Satgas Penghematan Energi, melakukan penghematan energi tapi menghambur-hamburkan anggaran untuk hal yang tidak penting. Begitu juga dengan Pansus, kalau ada kasus maka dibentuklah Pansus. Pada kenyataaannya tidak satu pun yang efektif dalam pelaksanaannya, yang ada menambah beban anggaran Negara. Belum lagi nanti dibentuk pula Gerakan penghematan Energi dengan segala seremonialnya, ujung-ujungnya pencitraan juga. Bagaimana tidak menambah beban anggaran negara, setiap sesuatu yang dibentuk maka akan merekrut orang-orang yang ikut terlibat dan bertanggung jawab baik didalam Satgas atau pun Pansus tersebut , kadangkala orang-orangnya itu-itu juga, hanya saja insentif dan tunjangannya yang bertambah. Kenapa tidak mengefektifkan jabatan yang ada dengan menambah beban dan tanggung jawabnya, dari situlah bisa dilihat seorang pejabat negara punya loyalitas atau tidak terhadap negara dan bangsa ini. Rangkap jabatan demi penghematan itu akan lebih efektif, dari pada menambah posisi jabatan namun tidak efektif dalam pelaksanaannya. Gerakan penghematan bukanlah sekedar gerakan yang dilaksanakan hanya dengan ucapan. Gerakan penghematan haruslah dibarengi dengan contoh dan teladan dala pelaksanaannya. Untuk apa pemerintah membentuk Satgas penghematan Energi yang sudah jelas tidak ada manfaatnya. Penghematan Energi itu hanya dibutuhkan konsistensi dan komitmen dalam pelaksanaannya, bukanlah sekedar gerakan yang bersifat seremonial untuk mengelabui masyarakat, agar terlihat pemerintah benar-benar bekerja dan melakukan penghematan energi. Sumber berita : http://m.antaranews.com/berita/313711/pemerintah-bentuk-satgas-hemat-energi