Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Politik

DPR Atur Wartawan, Kontradiksi dengan Semangat Reformasi

20 Februari 2012   00:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:27 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bagaimana mungkin DPR mau mereformasi diri jika peliputan wartawan terhadap aktivitas keseharian DPR dibatasi, dan itu artinya DPR sudah anti kritik dan enggan dikoreksi, kalau DPR enggan dikontrol dan enggan dikoreksi media, itu sangat kontradiksi dengan semangat reformasi yang dicanangkan DPR saat ini. DPR hanya basa-basi dalam mereformasi diri, hanya sekedar menarik simpati, padahal masyarkat berharap banyak jika memang DPR bisa merubah imej dan mereformasi diri, agar imej DPR semakin lebih baik lagi dan tidak seperti sekarang ini.

DPR harus selalu terbuka terhadap peliputan wartawan, dan DPR tidak perlu takut, selama wartawan bekerja dengan penuh etika dan tidak melanggar kode etik jurnalistik. Hanya Media yang bisa memberikan kontrol terhadap DPR, sebagai sebuah lembaga yang mempunya kewenangan hampir berlebihan, DPR harus mau dikontrol media, kontrol media adalah cerminan aspirasi masyarakat.

Ide pembatasan peliputan wartawan di DPR, adalah bentuk dari  arogansi DPR, sebagai wakil rakyat, DPR harus bisa menerima kritik dan masukan dari rakyat. DPR sudah harus mereformasi diri, kalau memang ingin merubah imej DPR dimata masyarakat. Sikap kritis media terhadap kinerja DPR tidaklah ada yang salah, semua masih dalam batas kewajaran, adanya berita miring, itu semua disebabkan adanya prilaku yang miring digedung yang miring tersebut

Sebagai sebuah lembaga Wakil Rakyat, DPR harus mau dikontrol dan terbuka terhadap kritik juga koreksi dari masyarakat, DPR juga harus terbuka terhadap peliputan wartawan, dengan adanya kontrol media, sangat diharapkan para anggota dewan akan lebih mawas diri dalam menjaga citra lembaga tersebut. Dikontrol media terus-menerus saja DPR tetap saja bobrok, apa lagi jika tidak dikontrol oleh media.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun