Mencoba menerawang apa yang ada dalam pikiran Presiden SBY, maka secara imajiner saya mencoba untuk berdialog dengan beliau. Banyak hal yang tidak kita ketahui tentang posisinya ditengah-tengah keberagaman partai dan kepentingan politik, sehingga terkesan banyak hal yang tidak mampu diselesaikannya.
Aji :"Sebagai Presiden terpilih secara dua periode, dengan meraih kurang lebih
60 persen suara, seharusnya bapak memiliki dukungan yang kuat dari masyarakat"
SBY : Ya betul..dan saya memang didukung penuh oleh masyarakat, makanya saya bisa berkuasa hampir 2 periode..apa menurut Anda saya tidak didukung sama masyarakat ?
Aji : Menurut saya dukungan yang didapat sifatnya semu, karena pada kenyataannya kemana pun bapak pergi, banyak masyarakat yang tidak bisa menerima kedatangan bapak..
SBY : Itu sangat subjektif..bisa saja yang mendemo itu orang-orang yang dibayar lawan politik saya, setahu saya saya sangat dicintai rakyat kok..
Aji : Bagaimana kalau seandainya 60 persen suara itu pun merupakan money politic..bisa saja orang-orang yang ingin bapak berkuasa lagi membeli suara rakyat, bukankah dengan uang suara rakyat bisa dibeli..
SBY : Kenapa Anda berpikir demikian..jadi menurut Anda saya tidak memiliki legitimasi..
Aji : Menurut Bapak sendiri apa itu namanya..berkuasa tapi tidak memiliki dukungan..
SBY : Saya meyakini bahwa Pemilu yang saya laksanakan adalah pemilu yang sangat Demokratis, jujur dan sesuai dengan amanat rakyat..
Aji : Saya percaya bapak melaksanakan seperti itu, tapi pada kenyaataannya hampir setiap hari, baik di media cetak, online maupun elektronik banyak sekali kritik terhadap kepemimpinan bapak..
SBY : Itukan hal yang biasa..seorang pemimpin dikritik rakyatnya..selama masih dalam koridor demokrasi saya sangat memaklumi kritikan tersebut..