Ada cara tercepat dalam membangun Jakarta tanpa membangun Narasi, meneruskan segala sesuatu yang belum diselesaikan oleh pendahulu, tanpa perlu berandai-andai dengan sesuatu yang baru, yang hanya sekadar berwacana tanpa bisa direalisasikan.
Sambil menciptakan gagasan baru yang realistis, yang sangat mungkin bisa untuk direalisasikan, dan bukan cuma Sekadar dinarasikan. Yang jelas membangun Jakarta itu bukanlah seperti menenun kata-kata, meskipun harus tetap Indah seindah ucapan, namun tetaplah harus kongkrit.
Waktu Lima tahun itu tidaklah lama, menjadi lama kalau tidak melakukan apa-apa. Lima tahun itu menjadi sebentar jika setiap waktu dan setiap saat diisi dengan kerja nyata. Jakarta adalah sebuah Kota yang kongkrit, bukanlah sebuah kota yang dibangun atas dasar berbagai narasi.