Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

4 Hal yang Membuat Tingginya Tingkat Keterbacaan Sebuah Artikel

8 Juli 2019   17:26 Diperbarui: 8 Juli 2019   18:37 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi: istockphoto.com

Ada 4 hal yang membuat tingkat keterbacaan sebuah artikel begitu tinggi, disini alat ukur yang saya pakai adalah Viewer-nya atau pageview. Ini bukanlah analisis yang menggunakan metode analisa ilmiah, karena dasar analisisnya ya cuma pageview.

Pageview tidak juga memastikan bahwa sebuah tulisan sudah dibaca, ada juga meng-click atau membuka sebuah artikel karena penasaran dengan judulnya, tapi ada juga yang memang tertarik dengan isi artikel yang disajikan.

Berdasarkan itulah saya menyimpulkan ada beberapa hal yang membuat seseorang meng-click sebuah artikel, indikator inilah yang saya jadikan untuk mengukur tingkat keterbacaan sebuah artikel.

Judul yang Menarik
Judul sebuah tulisan adalah sesuatu yang sangat mempengaruhi tingkat keterbacaan. Jujur saja saya sendiri kadang tidak berpatokan pada hal ini, meskipun saya menganggap ini sesuatu yang penting.

Sehingga dari beberapa tulisan yang saya posting tidak selalu judulnya menarik, karena saya kadang mempertimbangkan sebuah judul harus senyawa dengan isi, sehingga agak abai dalam memoles judul.

Akibatnya memang tidak semua tulisan saya tingkat keterbacaannya tinggi. Tapi jangan kuatir jika sewaktu tayang viewer-nya tidak banyak, selama tulisan tersebut terkompilasi di Kompasiana, tulisan tersebut akan terus terbaca, dan jumlah viewer-nya akan terus meningkat.

Beberapa artikel lawas saya di Kompasiana ada yang tembus sampai diatas 40 ribu viewer, meskipun pada awal tayangnya tidak begitu direspon.

Tema yang Sedang Populer
Ini adalah sesuatu yang penting kalau dasarnya menulis ingin mengejar viewer yang tinggi. Karena Tema Populer, yang sedang menjadi pembicaraan hangat akan sangat mendongkrak populeritas sebuah tulisan.

Tema Populer tidak melulu soal politik, banyak sekali kejadian sehari-hari yang menjadi pembahasan masyarakat, terutama di media sosial. Tema ini bisa dikemas dengan berbagai kanal, bahkan dengan fiksipun bisa dituangkan, yang penting bisa meraciknya menjadi sesuatu yang menarik.

Kadang saya menuliskan Tema politik yang sedang trending lewat puisi, dan direspon pembaca cukup lumayan. Semua Tema tergantung bagaimana mengemasnya. Untuk hal yang satu inipun saya belum terlalu pandai.

Momentum Waktu Posting
Ini juga termasuk hal penting untuk menaikkan tingkat keterbacaan, tapi saya sendiri juga tidak terlalu peduli dengan hal ini. Ketika ada keinginan untuk memposting sebuah artikel saya posting aja, tidak peduli dengan momentum waktu sedang banyak yang sedang online atau tidak.

Sebagian besar dari K'ners mungkin sangat memperhitungkan hal ini agar tulisan yang diposting langsung terbaca. Ada waktu-waktunya K'ners memang sedang ramai online, tapi ada waktunya juga sepi, meskipun Kompasiana terbuka selama 24 jam untuk menerima postingan K'ners.

Tapi biasanya, tulisan dengan tema yang trending dan judul yang menggoda, meskipun diposting dalam momentum waktu yang tidak tepat, tetap saja direspon pembaca dengan cepat. Indikatornya adalah naiknya viewer dalam hitungan menit terus bertambah.

Informasi yang Unik
Sesuatu imformasi yang unik jelas akan mengundang seseorang untuk mencari tahu dan membaca. Karena sangat mengundang rasa penasaran dan keingintahuan, disinilah yang akan mempengaruhi tingkat keterbacaan sebuah artikel.

Saya pernah menuliskan sebuah artikel tentang seorang tokoh dan keunikannya, hanya bermodalkan judul yang mencantumkan kata 'Unik' tulisan tersebut di click hingga 40 ribuan. Itu Salah satu contoh soal, kebetulan tokoh yang saya ulas memang menarik, dan jarang ada yang mengulas.

Foto: Doc.Pribadi
Foto: Doc.Pribadi

Itulah 4 hal menurut saya, yang membuat tingkat keterbacaan sebuah artikel bisa tinggi. Mungkin teman-teman K'ners juga punya pandangan lain tentang hal ini. Ini sih cuma analisis pribadi, bukanlah sesuatu analisa yang didasari oleh survey dengan metodologi yang ilmiah dan komprehensif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun