Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apa Maksud Rizal Ramli Jokowi Harus Legowo?

11 Mei 2019   19:22 Diperbarui: 11 Mei 2019   19:36 1339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mantan Menkomaritim Rizal Ramli berharap Jokowi meniru sikap para presiden terdahulu. Sikap yang dimaksud adalah, legowo melepas jabatan ketika digulingkan oleh lawan politik.

Maksudnya apa nih.? Emang sudah menyiapkan Skenario penggulingan Presiden.?

Kalau sudah ada jalur yang Konstitusional untuk mendapatkan kekuasaan, kenapa harus menempuh jalur inskonstitusional dengan cara penggulingan kekuasaan. Rizal Ramli tahu dong mestinya seperti apa negara ini mengatur soal suksesi kekuasaan.

Rizal Ramli berharap Jokowi mau bersikap seperti Bung Karno dan Gus Dur, yang bisa dengan legowo menyerahkan kekuasaan kepada Prabowo, kalau terjadi penggulingan kekuasaan, kok cemen benar ya cara yang digunakan untuk mendapatkan kekuasaan.

Kenapa seperti orang yang sudah kalah sebelum berperang, Pemilu belum selesai, dan Pemenang belum ditentukan, kenapa ujug-ujug Jokowi harus legowo melepaskan kekuasaannya. Apa yang ada dibenak RR sebetulnya, apakah dia sudah begitu ngebet ingin mendapatkan jabatan.?

Ikuti saja mekanisme legal yang sudah ditentukan sesuai dengan Konstitusi. Buktikan kalau memang merasa dicurangi. Kalau memang sudah terbukti kalah karena dicurangi, masih ada mekanisme hukum yang harus dilalui.

Seandainya semua proses tetap menemukan jalan buntu, tidak juga semestinya diselesaikan dengan penggulingan kekuasaan. Dahulukanlah musyawarah dan mufakat, kalau pun terbukti Kubu 01 bertindak curang.

Saya sangat yakin dan percaya, Jokowi tidak akan memaksa untuk berkuasa, kalau secara nyata masyarakat tidak lagi menginginkannya. Tapi masalahnya hal itu belum bisa dibuktikan, semua masih atas dasar pernyataan sepihak.

Kenapa Soekarno bisa legowo menerima akhir kekuasaannya, karena semua perangkat negara sudah terkooptasi oleh skenario Soeharto untuk merebut kekuasaan, Supersemar yang menjadi dasar pengerahan kekuasaanpun sampai sekarang masih Gelap.

Begitu juga dengan Gus Dur, situasinya sangat berbeda dengan yang sekarang ini terjadi. Gus Dur pun dilengserkan secara politis, dan yang tahu hanya Gus Dur dan elit politik yang menggulingkannya. Wajar kalau Gus Dur legowo menyerahkan kekuasaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun