Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Politik

Megawati di Tengah Kemelut PDI dan Soeharto

26 Januari 2019   00:12 Diperbarui: 26 Januari 2019   02:13 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


"Kalau partai politik tidak punya fondasi dalam memajukan keadaan menjadi lebih benar dan bermoral, maka itu bukanlah partai politik, melainkan hanya konspirasi untuk merebut kekuasaan" Dwight Eisenhower,

Apa yang dikatakan Eisenhower diatas adalah 'Ruh' sesungguhnya sebuah Partai Politik. Inilah hakikat yang banyak ditinggalkan oleh partai Politik, karena partai hanya dijadikan tunggangan kepentingan, sehingga Partai kehilangan ruhnya.

Saya melihat, Megawati yang baru bisa muncul kepanggung politik dimasa-masa menjelang berakhirnya rezim Orde Baru, dan Megawati dengan PDI Perjuangan, merupakan Partai yang dideklarasikannya diawal reformasi, tidaklah sia-sia, karena PDI Perjuangan menjadi Partai pemenang Pemilu 1999, dengan memperoleh 135 kursi di DPR.

Bukanlah sesuatu yang mudah, sejarah kelam yang harus dilalui Megawati. Dengan semangat idealisme ingin memposisikan Partai dengan 'Ruh' membangun peradaban sosial, dan moral masyarakat. Dimana saat itu cengkraman kuku Kekuasaan Orde Baru yang meng-kooptasi Partai politik, dan sebagian besar Partai dibawah bayang-bayang Kekuasaan.

Sejarah kelam PDI Perjuangan, adalah sejarah awalnya Partai Demokrasi Indonesia (PDI), yang diobok-obok Orde Baru, yang dipecah belah oleh Pemerintah Soeharto. Namun jauh sebelum itu, PDI lahir dari penggabungan 5 Partai, dimana saat itu Soeharto ingin Partai dikelompokkan, ada kelompok partai Islam, ada juga yang merupakan Partai Nasional, diluar Golongan Karya.

Gagasan fusi parpol untuk pertama kali dilontarkan pada 7 Januari 1970. Saat itu Presiden Soeharto memanggil sembilan pimpinan partai politik untuk berkonsultasi secara kolektif. Dalam pertemuan konsultasi tersebut, Soeharto melontarkan gagasan pengelompokan partai politik.

Lahirnya PDI

Ada beberapa gagasan tentang nama Partai hasil fusi tersebut, muncul tiga usulan, yaitu Partai Demokrasi Pancasila, Partai Demokrasi Pembangunan, dan Partai Demokrasi Indonesia. Akhirnya ditentukanlan Partai Demokrasi Indonesia (PDI), sebagai nama Partai yang merupakan gabungan dari 5 Partai, PNI, Parkindo, Partai Katolik, Partai Murba dan IPKI.

Setelah melalui proses yang panjang, pada 10 Januari 1973 tepat pukul 24.00 WIB, dalam pertemuan di Kantor Sekretariat PNI di Jalan Salemba Raya 73 Jakarta, lima parpol sepakat melebur menjadi satu wadah parpol bernama Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Hari inilah yang dijadikan hari lahirnya PDI, yang diperingati PDI Perjuangan yang baru lalu.

Sejak mulai berdirinya PDI, Pemerintah terus intervensi, dan PDI terus diobok-obok. Sejak kongres I, 12-13 April 1976, sampai kongres IV, yang dilaksanakan di Medan, pada 21-25 Juli 1993 di Aula Hotel Tiara, Medan, Sumatera Utara, PDI terus kisruh, selalu diintervensi Pemerintah dengan berbagai Cara. Saat itu Megawati belumlah boleh dimunculkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun