Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pinjaman yang Mengancam Nyawa

10 September 2018   13:54 Diperbarui: 10 September 2018   14:27 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kali ini Saya mau berbagi cerita tentang pengalaman seorang teman yang terjebak Pinjaman Online yang bunga pinjamanya berlipat ganda. Dimana akibat dari banyaknya aplikasi pinjaman Online yang dia gunakan, sehingga saat batas pengembalian pinjaman tersebut tersendat, diapun dikejar-kejar debt collector.

Sebut saja namanya Amir (maaf bukan nama sebenarnya). Pada awalnya Amir hanya meminjam pada satu aplikasi pinjaman online. Dengan satu aplikasi ini dia masih lancar pengembaliannya. Namun berikutnya dia terpikir untuk menggunakan sistem gali lobang tutup lobang, karena dia pikir sistem ini hanya diperlukan memperhitungkan jatuh tempo.

Dengan menggunkan Dua aplikasi ternyata masih Aman. Akhirnya diapun meningkat jumlah pinjaman, dengan perhitungan nantinya Akan ditutupi dengan pinjaman lainnya. Pada awalnya semua lancar, akhirnya dia pun menambah jumlah aplikasi pinjaman yang sudah mencapai 5 aplikasi. Diluar dugaannya ketika Dua aplikasi sudah jatuh tempo, dia mencoba menutupi dengan aplikasi pinjaman lainnya.

Diluar dugaannya, pinjamannya ditolak tanpa alasan yang jelas, mencoba meminjam ke aplikasi yang baru Juga sama ditolak. Ini mulai permasalahan yang dihadapinya. Pinjaman jatuh tempo sudah terus mendesak, sementara Dua pinjaman lainpun sudah mau jatuh tempo. Tanpa dia sadari, total seluruh pinjaman baik yang sudah jatu tempo dan Akan jatuh tempo, sejumlah Rp. 40.000.000,- (empat puluh just).

Amir panik bukan kepalang, satu persatu debt collector dia hadapi, Untung saja dia diberi waktu kelonggaran. Namun diantara kepanikan tersebut, menurut cerita Amir, dia hampir nekad mau bunuh diri, untungnya dia dinasehatin sama kerabat dekatnya. Amir disarankan untuk menemui seorang kiyai, meminta petunjuk jalan keluar dari persoalan hutang riba tersebut.

Pak kiyai menganjurkan Amir untuk melakukan tirakat dan Sholat Taubat. Selama kurang lebih satu bulan dalam bimbingan kiyai tersebut, Amir mulai terbuka rezekinya, Amir mendapatkan kontrak kerja yang lumayan besar, sehingga Amir bisa melunaskan hutang piutangnya tersebut. Sekarang Amir tidak ingin lagi terjebak dalam hutang riba, dan menghindari segala hal yang berbentuk riba, ibadah 5 waktu Amir pun sangat bagus.

Peristiwa ini diceritakan Amir pada bulan ramadhan lalu, saat kami sama-sama dalam produksi shooting. Saya mengambil banyak hikmah dari cerita Amir tersebut. Semoga saja cerita inipun bisa menginspirasi Plukers sekalian, dan bermanfaat bagi teman-teman sekalian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun