Mohon tunggu...
Ajidah AbdulMajid
Ajidah AbdulMajid Mohon Tunggu... -

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Permainan yang Sangat Membantu Perkembangan Kognitif Pada Masa Kanak-kanak Pertengahan

25 Mei 2015   13:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:37 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Seiring dengan meningkatnya kemampuan anak untuk mengeksplorasikan lingkungan, kerena bertambah besarnya koordinasi dan pengendalian motorik yang disertai dengan meningkatnya kemampuan untuk bertanya dengan menggunakan kata-kata yang tepat dan dimengerti orang lain, mak dunia kognitif anak berkembang pesat, makin kreatif, bebas, dan imajinatif. Imajinasi anak-anak prasekolah terus bekerja, dan daya serap mentalnya tentang dunia makin meningkat. Peningkatan pengertian anak tentang orang, benda dan situasi baru diasosiasikan dengan arti-arti yang telah dipelajari selama bayi.
Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk menghubungakan dan menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode atau prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut.
Terkait dengan permainan yang membantu perkembangan kognitif anak di masa kanak-kanak pertengahan adalah:
1. Menggambar
Di sekolah dasar, kenapa banyak kerajianan tangan tetapi yang di utamakan adalah menggambar??? Kerena dengan menggambar, berarti seorang anak sudah bisa mengeluarkan imajinasi di dalam pikirannya. Dengan menggambar juga, seorang anak bisa berpikir apa yang dia ingin gambar, apakah suatu tempat yang indah, apakah keinginan menjadi seseorang yang hebat dengan menggambar dokter dan sebagainya.

2. Bermain Pasir
Dengan bermain pasir atau membuat bangunan dari pasir, seorang anak bisa membuat apapun yang dia inginkan, tidak jauh berbeda dengan menggambar kerena keduanya menggunkan imajinasi seorang anak.

3. Bermain peran-peranan
Bermain peran-peranan seakan-akan anak akan menyukai apa yang dia perankan, bisa menjadi dokter, menjadi guru, dengan bermain peran-peranan, seorang anak akan mengingat seperti apa aktifitas dokter, apa yang biasa dilakukan seorang dokter, jadi anak tidak sengaja mengingat apa yang pernah dia lihat kemudian mempraktekkan bersama teman-temannya.
...

terimakasih sudah membaca artikelnya,, jika anda berkenan,,, mohon tinggalkan saran atau pesan bagi saya untuk lebih baik ke depannya mengenai artikel yang saya buat,, terimakasih

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun