Kalau sosial media itu dianalogikan seperti pasar, Anda bebas dipasar tersebut, karena berbagai produk didagangkan, dan Anda boleh membeli atau tidak tanpa ada paksaan. Tapi ketika Anda Beli gak tapi ngacak-ngacak lapaknya dan bikin rusuh, jelas yang punya lapak ngamuk.
Begitu juga di media sosial, Anda boleh suka boleh juga tidak terhadap status yang berseliweran di timeline Anda, pilihannya ada dua, pertama kalau suka ya direspon, kalau gak suka, ya tinggalkan saja, kalau merasa terganggu dengan postingannya, ya tinggal unfolow akunnya selesai perkara.
Buat apa kalau gak suka dikomentari, itu namanya cari ribut. Lain soal mengerti substansi yang dibahas dan didiskusikan secara Arief dan bijaksana, kalau yang punya akun tidak suka diajak berdiskusi ya tinggalkan.
Udah gak tahu substansi yang dibahas terus bikin komentar yang bikin gaduh, yang memancing emosi, itu tidak punya etika namanya. Setiap akun berhak atas timeline-nya, dan itu wilayah privatnya dia. Kita berhak suka atau tidak suka, begitu juga yang punya akun, kita gak boleh egois memaksakan kehendak kita atas yang punya akun.
Media sosial itu seperti pasar, Anda boleh cuma Cuci mata, gak suka tidak usah dipedulikan, kalau Anda suka silahkan mampir memberikan komentar atau sekedar memberikan jempol. Sangat simpel, ketika Anda merasa terganggu sama akun yang melintas di timeline Anda, tinggal unfolow atau block sekalian habis perkara.
Artikel ini memang saya tulis atas dasar ketidaknyamanan dalam bersosial media. Kalau ada interaksi secara konstruktif, bahkan debat secara objektif, malah akan memberikan feedback secara positif bagi keduabelah pihak, tapi ketika menyerang membabi-buta diluar konteks apa yang diposting, itu namanya cari gara-gara.
Inilah yang saya alami, seorang yang ada dalam daftar pertemanan, tiba-tiba dia meluapkan kejengkelannya, hanya karena apa yang saya posting tidak mengena dihatinya. Sehingga dia merasa terganggu dengan postingan saya di Facebook, dan marah ada junterungan.
Saya bilang sama dia, ada banyak orang-orang didaftar pertemanan saya, bisa jadi dia tidak suka seperti kamu, tapi mereka tidak merespon postingan saya, karena dia masih menghargai pertemanan. Ada juga yang suka dengan merespon memberikan tanda 'suka', begitulah memang seharusnya.
Saya sampai bilang, ada empat cara yang paling mudah dalam berinteraksi di media sosial.
Pertama, ketika kamu tidak suka dengan postingan saya, cukup lewatkan postingan yang melintas di timeline kamu.