Mohon tunggu...
Ajeng Qonita Nugrafitri Akbar
Ajeng Qonita Nugrafitri Akbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Pascasarjana Ilmu Pangan, IPB University

Seorang mahasiswi Sekolah Pascasarjana Ilmu Pangan, Institut Pertanian Bogor yang tertarik di bidang sensori, pangan fungsional, flavor dan sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Perkembangan Ilmu Sensori Face Reader di Bidang Pangan Masa Depan

6 Desember 2022   06:43 Diperbarui: 6 Desember 2022   17:29 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi Pengujian Sensori (sumber : konsultaniso17025.com)

Oleh : Ajeng Qonita Nugrafitri Akbar, S.TP (Mahasiswi Pascasarjana Ilmu Pangan, IPB University)

Suatu produk dapat dikatakan berhasil apabila disukai dan diterima oleh banyak orang. Di bidang pangan, selain dari aspek gizi dan fungsionalitas produknya, sifat sensori juga dapat dijadikan sebagai parameter mutu penting dalam pengembangan produk karena berpengaruh terhadap penerimaan konsumen.

Analisis sensori sendiri merupakan suatu pengujian atribut dari produk pangan yang diukur melalui panca indra manusia. Singh-Ackbarali dan Maharaj (2014), menjelaskan peran evaluasi sensori terhadap jaminan mutu produk pangan yaitu dapat memastikan kualitas produk secara spesifik seperti aroma, rasa, after taste, tekstur dan penampakan yang dapat diterima oleh konsumen.

Saat ini penelitian sensori di bidang pangan mulai banyak dikembangkan. Pengujian tidak hanya dilakukan dari aspek aroma, rasa, tekstur dan kenampakan saja tapi juga dapat dilakukan dengan melihat emosi seseorang. Beberapa tahun terakhir, pengujian terhadap emosi ini mendapat perhatian yang cukup tinggi di bidang penelitian sensori dan konsumen. 

Emosi timbul saat seseorang mengonsumsi makanan atau minuman tertentu. Emosi positif yang ditimbulkan oleh produk dapat meningkatkan kesenangan konsumen, sehingga berpengaruh terhadap pengambilan keputusan untuk membeli, memiliki, ataupun mengonsumsinya (Chaya et al. 2015).

Selain itu, perkembangan penelitian di bidang sensori baru-baru ini dilakukan dengan metode eye-tracking yang menjelaskan hubungan antara perilaku konsumen dalam menatap produk (gazing behavior) dengan pengaruh pengambilan keputusan. 

Dalam hal ini pengujian dilakukan dengan merekam posisi mata dan gerakan mata konsumen. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Vu et al. (2018), menunjukkan adanya korelasi hubungan yang kuat antara gazing behavior terhadap keinginan mencoba produk dan kesukaan produk pada panelis Austria.

Sehingga kedepannya perkembangan teknologi yang semakin canggih, dapat memungkinkan pendekatan pengujian sensori di bidang pangan dilakukan melalui pengenalan ekspresi wajah secara otomatis menggunakan face reader.

Penggunaan face reader saat ini baru diaplikasikan pada bidang teknologi informasi. Ilmu sensori di masa depan juga dapat mengaplikasikan face reader secara real-time untuk menganalisis ekspresi wajah, gerakan kepala, arah pandangan, perilaku tindakan, dan karakteristik seseorang dalam mengonsumsi produk pangan.

Gambar Ilustrasi Face Reader di bidang Pangan (sumber : noldus.com)
Gambar Ilustrasi Face Reader di bidang Pangan (sumber : noldus.com)
Pengaplikasian dapat dilakukan menggunakan software ataupun aplikasi online, sehingga dapat menjangkau konsumen lebih luas dari seluruh dunia. Dengan demikian, metode ini dapat memberikan kemudahan bagi pelaku industri dalam meningkatkan pengembangan produk yang berkualitas dan sebagai parameter mutu pada produk, sehingga dapat mempengaruhi penerimaan konsumen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun