Mohon tunggu...
Ajeng Leodita Anggarani
Ajeng Leodita Anggarani Mohon Tunggu... Administrasi - Mamanya Toby & Orlee

Pekerja yang nggak punya kerjaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menu Hari Biasa, Terasa Istimewa di Hari Raya

13 Agustus 2012   13:06 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:51 988
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tak terasa sebentar lagi umat muslim akan tiba pada hari kemenangan. Setelah sebulan lamanya berpuasa menahan haus dan dahaga, menahan emosi juga nafsu. Di setiap hari raya, tidak hanya Lebaran, masyarakat akan menyiapkan banyak hal. Yang namanya hari raya, pastilah berbeda dengan hari raya, pakaian yang dikenakan biasanya lebih baik dari hari biasa, dan makanan yang disiapkan pun lebih istimewa dari biasanya. Pada umumnya, menjelang hari raya, harga – harga bahan makanan melonjak naik, baik itu bahan makan hewani maupun nabati. Disinilah peran para ibu dibutuhkan. Ibu yang harus memutar otak bagaimana agar lebaran bisa tetap spesial walaupun harga – harga di pasar terus beranjak naik.

Pada hari raya Lebaran, biasanya makanan yang disiapkan banyak menggunakan santan. Ada sayur pepaya atau labu siam, opor ayam, rendang, sambal goreng ati, dan lain sebagainya. Jika dilihat dari jenisnya, kita bisa membayangkan berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli bahan makanan tersebut. Belum lagi kue – kue yang akan di pajang di ruang tamu. Biasanya makanan – makanan tersebut dimasak dalam jumlah banyak. Mengingat jumlah kerabat yang akan datang berkunjung. Tapi coba anda bayangkan, apakah para kerabat atau rekan – rekan yang datang pasti selalu mencicipi masakan? Ada kemungkinan sebelum mereka datang bersilaturahim ke rumah kita, mereka sudah lebih dulu menyantap masakan yang mereka masak sendiri di rumah, atau, mereka sudah mencicipi masakan serupa di tempat lain sebelum sampai di rumah kita. Akhirnya, makanan yang kita siapkan tidak habis pada hari H.

Dulu, mama saya pun melakukan hal yang sama. Memasak dalam jumlah besar namun akhirnya tidak habis pada hari H. Akhirnya makanan tersebut hanya di panaskan kembali untuk menu kami di hari kedua dan ketiga lebaran. Tapi lama – kelamaan kami pun bosan, dua sampai tiga hari berturut - turut harus makan makanan tersebut. Walaupun hanya setahun sekali. Mama pun cukup peka dengan kebosanan kami tersebut.

Akhirnya mama mencari jalan keluar, dengan maksud agar makanan tersebut habis di hari H dan juga meminimalisasi pengeluaran. Harga bahan makanan hewani pastilah lebih mahal dari harga makanan nabati. Maka mama pun memiliki ide yang menurut saya cukup masuk akal serta layak ditiru.

Lima tahun terakhir mama tetap memasak makanan khas lebaran yang selalu bersantan. Hanya saja porsi pembeliannya diperkecil. Yang biasanya daging sapi 3Kg sekarang hanya 1,2Kg, ayam yang biasanya beli sampai 4 ekor, kini hanya 2 ekor. Lalu uang sisa pembelanjaan tersebut dibelikan bahan makanan sebagai alternative lain. Mama membeli bahan untuk membuat sayur asem atau sayur sop, atau sayuran yang ditumis seperti labu siam atau oseng kacang panjang. Alasannya, karena beberapa tamu yang datang selalu mengeluh dengan makanan bersantan yang selalu ada di setiap rumah. Akhirnya menu tersebut yang menjadi pilihan mama.

Biasanya untuk sayur asem masing – masing rumah memiliki ciri khas sendiri, ada yang cabe merahnya di ulek hingga kuah sayur asem menjadi berwarna merah, adapula yang hanya di belah dua lalu dimasukkan saat dimasak hingga kuahnya tetap bening.

Ada pula yang biasa mencampurkan kacang tanah adapula yang tidak.

Bakso, bisa membeli yang siap pakai, anda hanya cukup meracik bumbu untuk kuahnya.

Ini contoh masakan sayur asem dan oseng labu siam yang biasa mama masak di rumah dan menjadi menu alternative lebaran.

Sayur asem selain segar juga mengandung banyak sekali nutrisi, ada kacang panjang juga di dalamnya yang mengandung zat anti kanker payudara. Sangat cocok untuk perempuan. Juga mencegah Leukimia. Ada buah nangka yang mengandung banyak protein. Dan rasa asamnya bisa mencegah dan mengobati sariawan. Selain segar juga manfaat yang dikandungnya menyehatkan. Dan ini sangat cocok untuk anda yang takut berat badannya naik setelah lebaran, apalagi yang mengidap kolesterol tinggi, dan anti terhadap makanan bersantan.

Kini tak ada lagi rasa jenuh dengan menu Lebaran, kerabat yang datang pun tak merasa sungkan untuk mencicipi menu alternatif.  Justru mereka amat bersemangat apabila waktunya datang berkunjung ke rumah kami.

Oh ya, jangan lupa siapkan sambal terasi, tempe goreng, dan ikan asin, dan lalapan sebagai pelengkap. Dijamin, lebaran anda akan berbeda, silaturahim di siang hari tidak akan menjadi masalah karena ada menu – menu segar dalam rumah anda. Bosan dengan yang bersantan? Sajikan menu alternative sebagai pilihan. Semoga bermanfaat.

Salam Sayang, Selamat Lebaran

Minal Aidin Wal Faidzin Mohon Maaf Lahir Dan Bathin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun