Mohon tunggu...
Aizzatun Nafisah
Aizzatun Nafisah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Untuk menjadi berguna, tidak harus terlihat

"Orang bilang ada kekuatan-kekuatan besar tak terduga yang bisa timbul pada Samudera, pada gunung berapi, dan pada pribadi yang tahu benar akan tujuan hidupnya" (Pramoedya Ananta Toer)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masyarakat Butuh Uluran untuk Berkembang

3 Maret 2022   06:30 Diperbarui: 3 Maret 2022   06:36 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Desa Giripurno merupakan salah satu desa yang terletak di kaki Gunung Sindoro tepatnya di Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung. Sektor pertanian dan perkebunan merupakan salah satu potensi yang ada di desa Giripurno. Sebagian besar masyarakat desa memiliki mata pencaharian sebagai petani tembakau, sayuran dan kopi.

Sebagian besar masyarakat Giripurno memiliki mata pencaharian sebagai petani sayuran dan kopi sehingga terdapat beberapa warga yang menjadi pengepul sayuran dan kopi. Sayangnya di desa Giripurno tidak ada warga yang menjadi pengepul tembakau walaupun sebagian besar penduduknya memiliki ladang tembakau sendiri. Hal tersebut dikarenakan tembakau yang telah dipanen dikirim langsung kepada pengepul besar yang langsung bekerjasama dengan beberapa perusahaan rokok.

Namun seiring berjalannya waktu, para petani di Giripurno beralih dari tanam tembakau ke komoditas lain seperti kopi, sayur dan cabai. Alasan mereka beragam. Ada yang karena tidak mencukupi kebutuhan per tahunnya, ada juga yang kapok karena kena tipu pengepul dan juragan. Ada petani yang beralih penuh, sebagian ada yang masih tanam tembakau sebagai selingan. Mereka merasa, tanam kopi dan sayur lebih menguntungkan dan harganya lebih jelas dibanding dengan tembakau yang harganya tak tentu dan tak bisa dipantau langsung oleh petani.

Rasa kepedulian masyarakat Giripurno dalam sektor pertanian cukup tinggi. Hal itu dibuktikan dengan adanya Kelompok Wanita Tani (KWT) yang terdapat pada setiap dusun di Giripurno. Kelompok Wanita Tani (KWT) merupakan kumpulan para wanita atau istri petani yang terlibat dalam kegiatan pertanian. KWT tidak hanya sebagai mengurus rumah tangga saja tetapi juga sebagai tenaga kerja pencari nafkah (tambahan maupun utama). 

KWT berperan sebagai pelaku usaha dalam upaya peningkatan pendapatan dan pemenuhan kebutuhan pangan keluarga, menuju pencapaian ketahanan pangan dan kesejahteraan rumah tangga. Ia mempunyai suatu usaha produktif dalam skala rumah tangga dengan memanfaatkan atau mengolah hasil-hasil pertanian sehingga dapat menambah penghasilan keluarga ketika hasil pertanian sedang anjlok.

KWT Cempaka yang berada di Dusun Pringsewu sangat responsif terhadap permasalahan yang muncul di sektor pertanian. Ketika hasil pertanian dirasa mengalami penurunan harga, mereka mengembangakan hasil tani menjadi produk olahan yang akan meningkatkan harga jual. 

Seperti contoh, ketika harga cabai turun, masyarakat mengolah cabai tersebut menjadi cabai kering. Selain itu, cabai kering tersebut juga bisa digunakan untuk membuat sambal rempah. Sambal rempah tersebut terbuat dari rempah-rempah yang ditumbuk halus sehingga menjadi serbuk. Dari rempah-rempah sisa pembuatan sambal tersebut juga masih bisa diolah lagi menjadi serbuk wedhang jahe.

Banyak sekali produk olahan yang diciptakan oleh masyarakat Giripurno. Sayangnya, produk olahan mereka belum mendapatkan izin edar sehingga tidak bisa memasarkan produknya diberbagai wilayah. Hal itu dikarenakan masyarakat belum mendaftarkan produknya di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Mereka tidak tahu cara mengurus surat edar yang benar sehingga perlu pendampingan maupun sosialisasi terkait surat edar produk olahannya.

 Upaya--upaya masyarakat dalam pengembangan ekonomi di sektor pertanian menghadapi sejumlah kendala, seperti kurangnya sarana dan prasarana serta kurangnya perhatian dari pemerintah daerah maupun pusat. Selain itu, kurangnya tata kelola management, sulitnya akses pemasaran, dan kurangnya jaringan maupun informasi juga menjdi faktor kendala yang di hadapi masyarakat dalam mengembangkan ekonominya.

Dari permasalahan permasalahan tersebut sangat mempengaruhi terhambatnya suatu usaha sehingga masyarakat tidak mampu mengembangakan usaha mereka. Dukungan dan partisipasi semua pihak yang terkait sangat diharapkan untuk mewujudkan kesejahteraan petani di Desa Giripurno.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun