Mohon tunggu...
Oktavia Ningrum
Oktavia Ningrum Mohon Tunggu... AivAtko31

Manusia biasa, sering salah dan serba salah. Wattpad @AivAtko31

Selanjutnya

Tutup

Film

Dari Film Assalamualaikum Baitullah dan Luka Pejuang Garis Dua

29 Juli 2025   12:01 Diperbarui: 29 Juli 2025   12:01 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film Assalamualaikum Baitullah (instagram/@film.asba)

Film "Assalamualaikum Baitullah" adalah potret halus sekaligus menyakitkan tentang perempuan, pernikahan, dan luka yang sering dibungkus senyum demi menjaga citra "rumah tangga ideal."

Disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu, dan ditulis oleh Titien Wattimena, Irfan Ramli, serta Efrina Sisfayeralda, film ini membawa angin segar dalam lanskap sinema Indonesia dengan keberanian menggugat narasi dominan yang sudah lama melukai: bahwa perempuan harus sempurna.

Ada kalimat yang terdengar halus, tapi tajamnya bisa menembus dada:

"Kamu jangan stres, nanti susah hamil loh."

Padahal, justru kalimat itulah yang membuat stres. Dari film ini kita perlu belajar untuk tak lagi berbasa-basi dengan hal sensitif dan bisa melukai perasaan orang lain. 

Kisah Amira: Dari Mimpi Jadi Istri, ke Kenyataan yang Menyesakkan

Amira (Michelle Ziudith) memulai pernikahan dengan keyakinan bahwa cinta dan komitmen cukup untuk membangun keluarga bahagia. Tapi setelah bertahun-tahun tanpa kehadiran seorang anak, tekanan mulai datang dari segala arah---tetangga, orang tua, mertua, bahkan dari dalam dirinya sendiri.

Pertanyaan basa-basi seperti: "Udah isi belum?" atau "Kapan nyusul?" mungkin terdengar biasa. Tapi bagi pejuang garis dua (perempuan yang berjuang untuk hamil) itu seperti sayatan pelan yang terus diulang.

Film ini memperlihatkan betapa rahim perempuan sering dijadikan barometer harga dirinya. Ketika ia tidak bisa "mengisi," ia dianggap tidak lengkap, tidak cukup. Lebih buruk lagi, pengkhianatan dalam pernikahan menjadi dimaklumi karena istri tak kunjung hamil. Sebuah luka yang nyata namun jarang dibicarakan.

Rahim Bukan Satu-Satunya Ukuran Cinta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun