Siapa bilang manhwa romantis hanya soal pangeran tampan dan gadis teraniaya? Dunia manhwa kini semakin kaya dengan kehadiran karakter ayah---alias daddy bucin---yang kelewat protektif, manis, dan... bikin pembaca ingin reinkarnasi jadi putrinya. Mereka bukan hanya ayah biologis, tapi figur pelindung yang rela jungkir balik demi anak tercintanya.
Berikut 5 karakter ayah paling bucin di manhwa yang tak hanya mencuri hati anak mereka, tapi juga hati pembaca!Â
1. Claude de Alger Obelia
Kalau Papa Claude tentu sudah tidak asing dong. Dia adalah tahta pertama dari geng daddy bucin di jahat manhwa. Mulai dari kebencian dan dingin yang bikin menggigil sebadan-badan sampai bikin meleleh pembaca karena kehangatannya. Nah kamu bisa ketemu papa Claude di Webtoon "Suddenly, I Became a Princess"
Claude awalnya adalah kaisar berdarah dingin yang membunuh siapapun tanpa ragu, bahkan istrinya sendiri. Tapi semua berubah saat Athanasia, putrinya dari masa depan, datang dengan senyuman penuh kepolosan. Awalnya penuh kecurigaan, Claude pelan-pelan berubah jadi bapak dingin luar, meleleh dalam. Bahkan saat kehilangan ingatannya, insting ayah tetap membawanya melindungi Athy.
2. Regis Floyen
Menginisiasi kepopuleran daddy bucin di jahat webtoon, tentu kita tidak boleh lupa dengan "Father, I Don't Want to Get Married!". Duke Floyen adalah definisi tsundere dad. Di luar, ia adalah jenderal militer yang ditakuti, tapi untuk putrinya, Jubellian, ia siap membelikan dunia. Saat putrinya mulai dekat dengan pria, ekspresi dingin dan aura membunuhnya muncul. Tapi di balik itu semua, Regis adalah daddy bucin sejati yang rela menanggung luka masa lalu demi kebahagiaan anaknya.
3. Haejoon
Beralih ke genre action, kali ini kita ke webtoon "Daddy Goes to School". Haejoon bukan bangsawan, bukan duke, bukan pahlawan perang. Tapi dia ayah tunggal biasa yang luar biasa. Demi putrinya, ia masuk sekolah dasar agar bisa memahami dunia anaknya lebih baik. Manhwa ini ringan dan menyentuh, menunjukkan bahwa bucin ayah tak perlu pedang atau gelar, cukup kehadiran dan ketulusan.
4. Dietrich von Nox