Elizabeth mengembangkan Theranos dengan mengamankan pendanaan perusahaan dari investor. Para investor dijanjikan untung yang besar oleh Elizabeth, sehingga Theranos berhasil menarik banyak investor dan mampu mengumpulkan lebih dari US$ 700 juta dari venture capital dan private investor.Â
Terdapat deretan nama orang-orang yang berkuasa dan memiliki jabatan ikut tertarik berinventasi di Theranos tanpa melihat rekening keuangan yang diaudit. Adapun tokoh tinggi yang kerap mendukung yaitu Menteri Keuangan AS George Schultz, Rupert Murdoch, dan keluarga terkaya Amerika, keluarga Walton.
Namun dibalik kekayaan dan kesuksesan tersebut, Elizabeth tidak berterus terang bahwa teknologi Theranos yang dihasilkannya melalui Theranos tidak berfungsi.Â
Pada kenyataannya, teknologi Theranos telah gagal sedari awal dan tidak layak didistribusikan serta diujicobakan oleh manusia sebab diagnosisnya tidak valid sehingga dapat membahayakan.Â
Singkatnya, hal tersebut dapat dikatakan sebagai manipulasi data. Bahkan, Ian Gibbons, kepala ilmuwan di Theranos dan salah satu karyawan pertama perusahaan, telah memperingatkan Elizabeth bahwa tes belum siap untuk diuji publik, dan ditemukan ketidakakuratan dalam teknologi tersebut.Â
Selain itu, Elizabeth berusaha menggaet dan meyakinkan investor serta tokoh-tokoh tinggi supaya dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadapnya. Akan tetapi, Elizabeth sendiri belum bisa memberikan wujud nyata dari teknologi Theranos yang dimaksudkan kepada investor. Progres dari Theranos pun tidak jelas.
Pada 2015, The Wall Street Journal, salah satu surat kabar harian internasional yang diterbitkan di New York City, New York, mempertanyakan keefektifan dan keefisienan dari teknologi yang digunakan Theranos, dan mengungkapkan bahwa Theranos telah menggunakan mesin dari perusahaan lain.Â
Selain itu, The Wall Street Journal, The Washington Post, dll juga berpendapat bahwa kompetensi dari perangkat pengujian medis utama Theranos, yakni Edison, terlalu dilebih-lebihkan sebab perangkat medis tersebut hanya digunakan untuk sebagian kecil dari pengujian perusahaan.
Kemudian pada 2016, Forbes merevisi jumlah kekayaan bersih milik Elizabeth menjadi $0, hal ini buntut dari munculnya berbagai pertanyaan serius terkait praktik bisnis Theranos dan banyaknya penyelidikan dari agen federal atas laporan-laporan yang masuk. Dengan kata lain, kekayaan menurun secara drastis.
Pada Maret 2018, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) mendakwa Elizabeth Holmes dan kekasihnya, Sunny Balwani, atas penipuan yang telah mengambil lebih dari $700 juta dari investor sembari mengiklankan produk palsu.Â
Elizabeth dan Sunny telah menipu pasien, mitra, investor, dan karyawan tentang perkembangan perusahaan dan kemampuan teknologi Theranos. Pada tahun yang sama, Elizabeth Holmes mengundurkan diri dari Theranos, dan Theranos berhenti beroperasi.