Surakarta, 25 Juni - Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tak hanya sebatas kewajiban akademik semata. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi jembatan antara dunia kampus dan masyarakat. Melalui KKN Rekognisi, mahasiswa yang merupakan Kelompok 6 KKN Rekognisi 2025 dari Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Universitas Sebelas Maret (UNS) hadir langsung di tengah masyarakat dengan membawa program-program edukatif yang aplikatif dan menyentuh kebutuhan riil di lapangan.
Dalam pelaksanaan KKN Rekognisi 2025, seluruh mahasiswa anggota kelompok 6 Â melaksanakan serangkaian kegiatan sosialisasi dan praktik yang difokuskan pada edukasi digital, kewirausahaan, dan lingkungan. Berlangsung di beberapa lokasi seperti Dusun Dagen Karanganyar, SD Negeri Jeblog Klaten, dan Panti Asuhan Al-Khusna Sukoharjo, kegiatan ini menargetkan berbagai kelompok masyarakat seperti ibu rumah tangga, anak-anak sekolah, dan adik-adik panti asuhan.
Salah satu kegiatan menarik adalah sosialisasi "Modus Penipuan Online" yang digelar untuk ibu-ibu PKK. Di tengah maraknya penipuan digital, edukasi ini menjadi bentuk perlindungan literasi digital. Materi disampaikan dengan bahasa sederhana dan disertai sesi sharing yang secara aktif berisi saling membagikan pengalaman pribadi atau sekitar serta melakukan sesi tanya jawab. Selain itu, anak-anak kelas 3 dan kelas 5 Â SD Negeri Jeblog turut menjadi peserta dalam kegiatan "Belajar Kewirausahaan Sejak Dini", di mana mereka mendapatkan materi kewirausahaan dan melakukan praktik pembuatan produk aromaterapi dari batok kelapa. Kegiatan sederhana yang menyemai semangat berwirausaha sejak usia sekolah.
Tak kalah penting, tim juga mengadakan sosialisasi "Ibu Melek Digital: Siap Panen Cuan Melalui Usaha Online" yang mengajak ibu - ibu untuk memahami potensi ekonomi melalui media sosial dan marketplace. Sesi ini dipenuhi dengan antusiasme, karena banyak yang baru menyadari bahwa mereka bisa memulai usaha dari rumah dengan modal digital. Sebagai penutup rangkaian program kerja KKN Rekognisi kali ini, diadakan pula praktik pemilahan sampah bersama anak - anak panti asuhan. Kegiatan ini merupakan sebuah langkah kecil untuk memupuk kepedulian lingkungan sejak dini.
Seluruh kegiatan dirancang dengan prinsip kolaboratif, edukatif, dan partisipatif. Meski waktu pelaksanaan terbatas dan tantangan teknis seperti keterbatasan alat sempat dihadapi, namun semangat belajar bersama masyarakat tetap menjadi titik utama. KKN Rekognisi ini bukan hanya tentang mengabdi, tapi juga proses saling belajar, bertumbuh, dan memahami bahwa perubahan sosial dimulai dari langkah kecil yang nyata.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI