Mohon tunggu...
Aisyah Khairunnisa
Aisyah Khairunnisa Mohon Tunggu... Aktor - Aisyah Khairunnisa Hanifah

just a little girl with many dreams

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Covid-19 dan Vaksin, Apa Dampaknya?

30 Juli 2021   14:10 Diperbarui: 30 Juli 2021   14:37 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada awal tahun 2020, dunia digemparkan oleh munculnya virus corona atau Coronavirus Disease of 2019. Virus yang menyerang sistem pernapasan ini sangatlah mendapatkan perhatian publik dengan beragam reaksi yang bermunculan. WHO telah menyatakan bahwa wabah ini tergolong dalam darurat global. Hal ini dapat dibuktikan karena skala fenomenanya menyerupai Perang Dunia II. 

Di Indonesia, wabah ini sangatlah berdampak pada perubahan kegiatan masyarakat. Dampak yang sangat jelas terlihat adalah pembatasan segala macam kegiatan masyarakat, seperti berkerja dan bersekolah. Bekerja dari rumah atau WFH menjadi salah satu aturan yang diberlakukan oleh pemerintah sejak menyebarnya virus corona di Indonesia. Dampak lain dari wabah ini adalah meningkatnya angka pemutusan hubungan kerja. Dikutip dari cnbcindonesia.com, ada 19,1 juta penduduk usia kerja yang terdampak pandemi virus corona pada bulan Februari 2021 yang dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik, dengan rincian 1,62 juta orang menjadi pengangguran. Hal ini disebabkan oleh turunnya pendapatan yang tidak setara dengan banyaknya pengeluaran. Gangguan ini akhirnya juga berdampak pada meningkatnya angka kemiskinan di Indonesia.

Pada sektor pendidikan, dampak yang terjadi dari pandemi ini dalah mengharuskan para siswa untuk belajar secara daring di rumah. Karena proses pembelajaran tatap muka dikhawatirkan dapat menjadi sarana penyebaran virus diantara para siswa. Oleh karena itu pemerintah menetapkan bahwa untuk sementara sekolah-sekolah ditutup guna memutuskan rantai penyebaran virus. Hal ini tentu mengejutkan semua pihak, dimana sebelumnya terbiasa dengan sekolah tatap muka, berubah menjadi sekolah daring yang memiliki banyak keterbatasan, termasuk ketersediaan kuota internet bagi setiap siswa. Oleh karena itu pemerintah menggulirkan program paket kuota pembelajaran yang diberikan secara gratis agar para siswa tetap dapat belajar di rumah.

Di sisi lain, pada sektor kesehatan justru meningkat. Lonjakan jumlah pasien terpapar Covid-19 membuat tenaga kesehatan berkerja lebih ekstra. Terlebih dengan adanya varian baru virus corona hasil mutasi yang semakin merenggut banyak nyawa. Hal ini terjadi akibat masih banyaknya masyarakat yang melanggar protokol kesehatan. Rasa jenuh selama pandemi ini menjadi alasan masyarakat untuk berbondong-bondong mengunjungi sarana pariwisata yang perlahan dibuka oleh pemerintah. Sayangnya, masyarakat masih sering mengabaikan pemakaian masker dan protokol keshatan lain yang berlaku. Juga dengan kurangnya kesadaran dan kepercayaan masyarakat bahwa virus ini adalah nyata. Hoax yang tersebar di masyarakat tentang vaksin juga memengaruhi peningkatan jumlah pasien terpapar. Padahal, vaksin berguna untuk menghentikan penyebaran Covid-19 juga mencegah untuk terpapar ataupun mengalami gejala Covid-19 yang berat. Vaksin tentu berpengaruh untuk menekan angka pasien yang melonjak.

Pemerintah berupaya menekan tingkat penyebaran virus corona ini dengan berbagai cara, seperti mengampanyekan program 3M : Memakai masker, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan. Pemerintah juga telah berusaha mendatangkan berbagai jenis vaksin yang diperlukan masyarakat. Tahap vaksinasi pertama ditujukan bagi tenaga kesehatan, aparat penegak hukum, aparat pemerintahan lain termasuk guru. Hal tersebut dimaksudkan agar sistem tetap dapat berjalan ; tenaga kesehatan dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan lebih terlindungi dari virus, karena mereka yang berhadapan langsung dengan pasien-pasien COVID-19. Aparat penegak hukum juga mendapat vaksinasi agar mereka dapat tetap bekerja mengatur tegaknya hukum di masyarakat. Bila aparat berkurang karena sakit, dapat menimbulkan gangguan keamanan dimana-mana. Guru diberikan vaksinasi dalam rangka mempersiapkan kembali pembelajaran tatap muka apabila pandemi ini dianggap telah mereda.

Vaksinasi untuk masyarakat umum kini sudah mulai digulirkan di setiap daerah, bertujuan agar semakin banyak masyarakat yang lebih terlindungi. Berbagai instansi pemerintah seperti kantor kecamatan, kelurahan terutama instansi kesehatan seperti puskesmas mulai menyelenggarakan vaksinasi bebas biaya bagi masyarakat. Dunia industri pun tidak tinggal diam. Mereka ikut serta dama program vaksinasi gotong royong berbayar, dimana mereka membeli vaksin yang disediakan pemerintah, untuk diberikan kepada para karyawannya. Karena bagi dunia industri, semakin banyak karyawan yang terpapar penyakit ini, dapat mengganggu roda produktifitas. Selain program vaksinasi, kalangan pengusaha juga mengadakan program kerja dari rumah / WHF – work from home. Hal tersebut bertujuan untuk meminimalkan bertemunya karyawan di suatu area kerja.

Namun hal-hal diatas belumlah cukup. Diperlukan kesadaran seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama keluar dari pandemic ini. Aktifitas mobilisasi masyarakat dari satu daerah ke daerah lain, misalnya dalam rangka mudik, wisata, dan sebagainya dapat menjadi salah satu faktor memperluas pandemi. Oleh karena itu pemerintah juga menggulirkan program pembatasan mobilitas seperti PPKM, dimana hanya masyarakat yang telah mendapatkan ijin untuk melakukan perjalanan saja yang diperbolehkan untuk melakukan aktifitas. Masyarakat yang tidak memiliki kepentingan, diminta tetap tinggal di rumah.

Pandemi Covid-19 ini belumlah berakhir. Sudah sangat banyak korban berjatuhan baik dari masyarakat, aparat pemerintahan maupun para tenaga kesehatan. Oleh karena itu diperlukan kerja sama semua pihak agar kita dapat melalui bencana ini dengan baik. Upaya pencegahan mesti dimulai dari diri sendiri dan orang terdekat terutama keluarga. Disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan sangatlah penting. Sehingga jangan sampai kita yang abai, keluarga yang menuai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun