Mohon tunggu...
Aisyah Inneke Nur Fadhilah
Aisyah Inneke Nur Fadhilah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Jaman Sekarang, Semua Serba Dikenakan Pajak: Realita atau Ilusi?

4 Oktober 2025   08:51 Diperbarui: 4 Oktober 2025   08:50 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Era Digital dan Fenomena "Semua Serba Dikenakan Pajak" di Zaman Sekarang 

Di era modern, masyarakat sering merasa bahwa apa pun yang dilakukan selalu "tersentuh" oleh pajak. Dari belanja kebutuhan sehari-hari, transaksi online, hingga hiburan digital, semuanya seolah tak luput dari pungutan negara.

Pertanyaannya: mengapa pajak begitu melekat dalam kehidupan kita saat ini, dan apakah benar "semua serba dikenakan pajak"?

Pajak di Kehidupan Sehari-hari

Pajak sebenarnya bukan hal baru, namun perkembangan gaya hidup dan teknologi membuat kita semakin sadar akan keberadaannya. Beberapa contoh nyata:

  • Belanja online -- Setiap transaksi e-commerce kini dikenakan PPN (Pajak Pertambahan Nilai).

  • Langganan digital -- Aplikasi streaming musik, film, hingga layanan cloud, semua ada pajaknya.

  • Makan di restoran -- Selain harga menu, selalu ada tambahan pajak layanan.

  • Transportasi online -- Ongkos perjalanan maupun biaya antar makanan sudah termasuk pajak.

Dengan kata lain, aktivitas harian kita nyaris tak bisa lepas dari pajak, meski kadang jumlahnya kecil dan tak begitu terasa.

Mengapa Semua Dipajaki?

Ada dua faktor utama yang membuat pajak makin luas jangkauannya:

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
    Lihat Kebijakan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun