Mohon tunggu...
AissahrahmaAlexandraberly
AissahrahmaAlexandraberly Mohon Tunggu... Mahasiswa

Kuliner dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

TikTok: Hiburan menarik atau kecanduan yang menghawatirkan?

11 Maret 2025   13:14 Diperbarui: 11 Maret 2025   13:14 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiktok  sebagai Produktivitas atau kecanduan (sumber : Google ) 

Interaksi dalam streak api sering kali bersifat "sekadar ada" tanpa makna mendalam. Pengguna hanya membalas untuk mempertahankan streak, bukan karena benar-benar ingin berkomunikasi. Hal ini dapat mengurangi kualitas hubungan sosial yang sebenarnya dan menggantinya dengan interaksi digital yang dangkal. Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial agar tidak terjebak dalam tekanan sosial, gangguan produktivitas, atau kecanduan digital. Sebaiknya, teknologi digunakan dengan bijaksana, dengan tetap mengutamakan keseimbangan dalam kehidupan nyata. Jangan sampai hanya karena mengejar ikon api di TikTok, kita mengabaikan produktivitas dan kesehatan mental kita.  

TikTok juga memberikan ruang bagi penggunanya untuk mengekspresikan diri. Sayangnya, kebebasan ini sering kali disertai dengan komentar negatif dari masyarakat. Tidak sedikit kreator yang menjadi korban cyberbullying atau menerima komentar buruk yang dapat memengaruhi kesehatan mental mereka.  

Namun, TikTok juga memiliki sisi positif dalam membangun komunitas. Banyak pengguna yang menemukan teman baru yang memiliki minat yang sama melalui fitur live streaming atau kolom komentar. Ada juga komunitas yang berbagi pengalaman, seperti perjalanan hidup, kesehatan, atau karier, yang dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang.  

Selain itu, TikTok dapat berfungsi sebagai sarana edukasi yang menarik. Platform ini memudahkan pengguna untuk mendapatkan informasi dengan cepat, mempelajari trik-trik baru, dan menemukan ide-ide kreatif. Bahkan, dengan fitur live streaming, pengguna dapat memperluas relasi dan membangun komunitas. Banyak pula konten bermanfaat, seperti tutorial olahraga yang dapat diikuti di rumah, yang membantu orang menemukan hobi baru.  

Pada akhirnya, TikTok merupakan platform yang memiliki dua sisi. Di satu sisi, ia menawarkan hiburan, edukasi, dan peluang bisnis. Namun, di sisi lain, jika tidak digunakan dengan bijak, TikTok bisa menimbulkan ketergantungan yang berdampak pada perilaku dan gaya hidup penggunanya.  

Kuncinya terletak pada kesadaran dan pengendalian diri. Jika ingin menikmati manfaat TikTok tanpa terjebak dalam dampak negatifnya, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan. Pertama, batasi waktu penggunaan, misalnya dengan menggunakan TikTok selama 30 menit hingga 1 jam per hari agar tidak mengganggu aktivitas lainnya. Kedua, pilih konten yang bermanfaat dan hindari konten negatif, dengan fokus pada video yang dapat menambah wawasan atau menginspirasi. Ketiga, jaga keseimbangan antara dunia nyata dan digital dengan tidak membiarkan TikTok menggantikan interaksi sosial secara langsung atau mengganggu produktivitas. Terakhir, gunakan fitur kontrol waktu yang disediakan TikTok untuk membantu mengatur durasi pemakaian.  

Dengan cara ini, kita dapat tetap menikmati hiburan yang ditawarkan TikTok tanpa kehilangan kendali atas waktu dan kebiasaan kita. Jadi, apakah TikTok hanya sekadar hiburan atau malah menjerumuskan kita ke dalam kecanduan? Jawabannya ada di tangan kita sendiri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun