Mohon tunggu...
A Iskandar Zulkarnain
A Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... SME enthusiast, Hajj and Umra enthusiast, Finance and Banking practitioners

Iskandar seorang praktisi Keuangan dan Perbankan yang berpengalaman selama lebih dari 35 tahun. Memiliki sejumlah sertifikat profesi dan kompetensi terkait dengan Bidang Manajemen Risiko Perbankan Jenjang 7, Sertifikat Kompetensi Manajemen Risiko Utama (CRP), Sertifikat Kompetensi Investasi (CIB), Sertifikat Kompetensi International Finance Management (CIFM) dan Sertifikat Kompetensi terkait Governance, Risk Management & Compliance (GRCP) yang di keluarkan oleh OCEG USA, serta Sertifikasi Kompetensi Management Portofolio (CPM). Iskandar juga berkiprah di sejumlah organisasi kemasyarakatan ditingkat Nasional serta sebagai Ketua Umum Koperasi Syarikat Dagang Santri. Belakangan Iskandar juga dikenal sebagai sosok dibalik kembalinya Bank Muamalat ke pangkuan bumi pertiwi.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Jakarta dan Ribuan Harapan Orange

25 April 2025   06:41 Diperbarui: 26 April 2025   07:08 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana antrean pencari kerja sebagai penyedia jasa lainnya perorangan di Balai Kota Jakarta, Rabu (23/4/2025). (KOMPAS/FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY)

Di balik seragam oranye itu, tersimpan aspirasi akan kehidupan yang lebih stabil, penghasilan tetap, dan martabat yang diakui. Seragam oranye bukan sekadar pakaian kerja, ia menjelma menjadi simbol keadilan sosial yang nyata di tengah kondisi ekonomi yang timpang.

Kita tidak sedang membahas tentang pekerjaan prestisius, tapi tentang pekerjaan yang menyentuh akar kebutuhan kota dan rakyatnya. PPSU adalah bukti bahwa masyarakat mau bekerja keras, asal diberi kesempatan yang adil. 

Mereka tidak menuntut fasilitas mewah, hanya ingin sistem yang menghargai keringat dan kontribusi mereka. Maka, pemerintah, baik pusat maupun daerah, harus menjadikan PPSU sebagai inspirasi untuk membangun ekosistem pekerjaan publik yang inklusif. Ini bukan tentang menciptakan pekerjaan baru semata, tapi menciptakan sistem kerja yang manusiawi. Program padat karya bukan solusi darurat, tapi instrumen keadilan yang permanen jika dikelola serius.

Jika seragam oranye bisa menjadi simbol naik kelasnya pekerjaan sosial, maka sudah semestinya kita menata ulang cara pandang terhadap kebijakan ketenagakerjaan. Di sanalah keadilan sosial menemukan bentuk paling kasat mata: tempat di mana rakyat kecil bekerja dan merasa dihargai sebagai bagian dari bangsa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun