Mohon tunggu...
A Iskandar Zulkarnain
A Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... SME enthusiast, Hajj and Umra enthusiast, Finance and Banking practitioners

Iskandar seorang praktisi Keuangan dan Perbankan yang berpengalaman selama lebih dari 35 tahun. Memiliki sejumlah sertifikat profesi dan kompetensi terkait dengan Bidang Manajemen Risiko Perbankan Jenjang 7, Sertifikat Kompetensi Manajemen Risiko Utama (CRP), Sertifikat Kompetensi Investasi (CIB), Sertifikat Kompetensi International Finance Management (CIFM) dan Sertifikat Kompetensi terkait Governance, Risk Management & Compliance (GRCP) yang di keluarkan oleh OCEG USA, Sertifikasi Kompetensi Management Portofolio (CPM) serta Sertifikasi Kompetensi Perencana Keuangan Syariah Internasional (RIFA). Iskandar juga berkiprah di sejumlah organisasi kemasyarakatan ditingkat Nasional serta sebagai Ketua Umum Koperasi Syarikat Dagang Santri. Belakangan Iskandar juga dikenal sebagai sosok dibalik kembalinya Bank Muamalat ke pangkuan bumi pertiwi.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Pemeriksaan Kesehatan Gratis dalam Rangka Indonesia Emas

8 Februari 2025   06:57 Diperbarui: 8 Februari 2025   06:57 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.tempo.co/politik/pakar-beri-5-catatan-program-pemeriksaan-kesehatan-gratis-yang-dimulai-10-februari-1203973

Di tingkat SMP dan SMA, pemeriksaan juga akan mencakup edukasi tentang kesehatan reproduksi. Kurangnya pemahaman di bidang ini sering kali menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti anemia pada remaja putri, kurangnya kesadaran tentang pola hidup sehat, hingga meningkatnya risiko penyakit menular seksual. Dengan edukasi yang tepat, remaja dapat lebih memahami pentingnya menjaga kesehatan mereka secara keseluruhan.

Agar program ini berjalan efektif, pemeriksaan harus dilakukan secara berkala, setidaknya dua kali dalam setahun, dengan melibatkan tenaga medis dari puskesmas, rumah sakit, serta relawan kesehatan. Setiap siswa akan mendapatkan buku catatan kesehatan, yang dapat dipantau oleh orang tua dan tenaga medis untuk melihat perkembangan kesehatan mereka. Jika ditemukan kondisi kesehatan yang membutuhkan tindak lanjut, siswa dapat dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat.

Pemeriksaan Kesehatan Gratis bagi Masyarakat: Menyongsong Indonesia Emas

Selain fokus pada siswa, program ini juga perlu diperluas ke seluruh masyarakat, terutama dalam rangka peringatan Indonesia Emas 2045. Pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat bertujuan untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat, terutama di tengah meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular.

Bagi kelompok usia produktif (18--59 tahun), pemeriksaan akan difokuskan pada deteksi dini hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung. Penyakit-penyakit ini sering kali tidak menunjukkan gejala awal, tetapi jika dibiarkan, dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya.

Untuk lansia (60 tahun ke atas), pemeriksaan akan mencakup skrining osteoporosis, penyakit jantung, demensia, dan kanker, yang menjadi ancaman utama bagi kelompok usia ini. Pemeriksaan rutin memungkinkan para lansia menjalani hidup dengan kualitas yang lebih baik dan lebih produktif.

Sementara itu, ibu hamil dan anak balita juga menjadi fokus utama dalam program ini. Pemeriksaan kehamilan yang baik, pemantauan status gizi anak, serta imunisasi yang tepat akan memastikan generasi penerus bangsa lahir dalam kondisi sehat dan bebas dari risiko stunting.

Untuk menjangkau masyarakat di daerah terpencil dan perbatasan, program ini harus didukung dengan layanan kesehatan keliling yang bekerja sama dengan TNI, Polri, serta tenaga kesehatan daerah. Dengan demikian, setiap warga negara memiliki akses yang sama terhadap layanan kesehatan yang memadai.

Tantangan dan Solusi dalam Implementasi Program

Program sebesar ini tentu menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan infrastruktur kesehatan, kurangnya tenaga medis, serta pendanaan yang besar. Namun, beberapa strategi dapat diterapkan untuk mengatasi hambatan ini.

Pemerintah perlu memperkuat fasilitas kesehatan di daerah-daerah yang masih minim layanan medis serta memanfaatkan teknologi digital dan telemedicine untuk menjangkau daerah terpencil. Selain itu, tenaga medis dapat ditempatkan secara bergilir di daerah-daerah tertentu agar layanan kesehatan tetap merata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun