Mohon tunggu...
Muhammad Ais Firdaus
Muhammad Ais Firdaus Mohon Tunggu... penulis

saya suka mengamati hal hal di sekitaran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kesenjangan Pendidikan Di Papua, Kontras Tajam Dengan Kemajuan Di Kota - Kota Besar

12 Maret 2025   22:25 Diperbarui: 13 Maret 2025   00:18 1260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan di Papua menggambarkan salah satu ketimpangan paling mencolok dalam sistem pendidikan Indonesia, terutama ketika dibandingkan dengan kemajuan pendidikan di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, atau Bandung. 

Wilayah Papua, dengan tantangan geografisnya yang unik, menghadapi berbagai hambatan yang membatasi akses dan kualitas pendidikan, yang pada akhirnya memperlebar jurang ketimpangan ini. Berbeda dengan kota besar yang memiliki fasilitas lengkap dan akses teknologi modern, pendidikan di Papua masih terjebak dalam berbagai keterbatasan mendasar.

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Papua adalah medan geografisnya. Sebagian besar wilayah Papua terdiri dari daerah pegunungan, lembah, dan pedalaman yang sulit dijangkau. Banyak anak-anak di sana harus menempuh perjalanan panjang, melewati hutan, sungai, dan medan yang berat untuk bisa mencapai sekolah terdekat. 

Tidak jarang, perjalanan ini memakan waktu berjam-jam setiap harinya. Hambatan geografis ini semakin diperparah oleh minimnya infrastruktur seperti jalan yang layak dan transportasi umum, yang membuat pendidikan menjadi tidak terjangkau bagi banyak anak.

Selain kendala geografis, minimnya fasilitas sekolah juga menjadi masalah yang serius. Banyak sekolah di Papua, terutama di daerah terpencil, tidak memiliki ruang kelas yang memadai. 

Kondisi bangunan yang rusak, kekurangan buku pelajaran, alat tulis, hingga kurangnya fasilitas penunjang seperti perpustakaan dan laboratorium, membuat proses belajar mengajar jauh dari ideal. Berbeda dengan kota besar, di mana sekolah modern dilengkapi dengan berbagai fasilitas canggih seperti laboratorium sains, perpustakaan digital, hingga akses internet yang cepat.

Kualitas tenaga pengajar juga menjadi salah satu isu utama dalam pendidikan di Papua. Sebagian besar guru yang ditugaskan di Papua terkonsentrasi di daerah perkotaan, sementara daerah pedalaman sering kali kekurangan guru. Bahkan, beberapa sekolah di wilayah terpencil hanya memiliki satu guru yang harus mengajar beberapa kelas sekaligus. 

Tidak hanya itu, banyak guru di Papua yang tidak memiliki pelatihan memadai, sehingga mereka kesulitan mengimplementasikan metode pembelajaran yang efektif. Hal ini sangat kontras dengan kota besar, di mana guru-guru umumnya memiliki akses ke pelatihan profesional, sertifikasi, dan pengembangan kompetensi berkelanjutan.

Selain itu, kurikulum nasional yang diterapkan di Papua sering kali tidak relevan dengan kondisi sosial-budaya lokal. Banyak anak-anak Papua, terutama di daerah adat, merasa kesulitan untuk memahami materi yang tidak sesuai dengan lingkungan dan pengalaman sehari-hari mereka. 

Berbeda dengan kota besar, di mana kurikulum sering kali lebih fleksibel dan inovatif, serta didukung oleh program-program tambahan seperti pembelajaran berbasis teknologi atau kurikulum internasional yang disesuaikan dengan kebutuhan global.

Faktor lain yang memperlebar kesenjangan adalah akses terhadap teknologi pendidikan. Di kota besar, siswa dapat dengan mudah menggunakan komputer, tablet, atau perangkat digital lainnya untuk mendukung pembelajaran. Internet berkecepatan tinggi juga memungkinkan mereka untuk mengakses berbagai sumber pengetahuan global. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun